Manfaatkan CCTV, Satpol PP Balikpapan Gencarkan Razia Pengamen

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemkot melalui Satpol PP Balikpapan gencar melakukan monitoring terhadap anjal dan pengamen dengan memanfaatkan CCTV yang berada di persimpagan jalan.

Kepala Satpol PP Balikpapan Budi Liliono mengatakan, pengawasan terhadap anjal dan pengamen di lampu merah terus digencarkan. Apalagi pengawasan juga dibantu dengan CCTV milik Dishub Balikpapan.

“Kita kerja sama dengan Dishub untuk pemantauan anjal ini. Sehingga jika ditemukan petugas segera meluncur ke TKP,” ujar Boedi Liliono kepada media, Selasa (29/10/2024).

Boedi menambahkan, selama ini banyak anjal dan pengamen yang ditemukan di daerah simpang muara rapak. 

“Setelah kita tangkap dilakukan pendataan. Untuk kemudian diserahkan ke Dinsos untuk dipulangkan ke daerah asalnya,” akunya.

Dimana CCTV ini tersebar dibeberapa simpangan jalan di Kota Balikpapan yang memang terkoneksikan dengan CCTV Dishub.

“Kita fokuskan pengawasan dan tetap melakukan monitoring di berbagai daerah yang mana kebanyakan mereka dari luar Balikpapan,” tuturnya.

Bangun Rumah Singgah

Hingga Oktober pembangunan rumah singgah di Balikpapan saat ini progresnya sudah mencapai 50 persen.

“Sudah selesai 50 persen akhir tahun harus sudah selesai,” ujar Kepala Dinsos Balikpapan Edi Gunawan.

Kata Edi, pembangunan rumah singgah untuk bisa menampung sementara gelandangan dan orang telantar di Balikpapan yang merupakan pintu gerbang IKN.

“Banyak pendatang orang terlantar kita kembalikan daerah asal melalui bantun provinsi, paguyuban, organisasi sosial,” akunya 

“Yang dipulangkan bisa mencapai 50an orang tiap bulannya,” akunya.

Ia menjelaskan, pengerjaan pembangunan rumah singgah ditargetkan rampung pada akhir Desember 2024. Pajang bangunan rumah singgah mencapai 15 meter dan lebar bangunan mencapai 65 meter.

“Bangunan rumah singgah memiliki dua lantai, untuk lantai atas tempat penampungan dan lantai bawah untuk gudang dan kamar mandi,” terangnya.

Dia menyampaikan, bahwa untuk pembanguan rumah singgah di kerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU), dan Dinsos hanya mengusulkan saja.

“Kalau mau kita fasilitas yang ada di rumah singgah itu sesuai dengan standar, ada tempat tidur, lemari pakaian, kamar mandi, dapur dan lainnya,” pungkasnya

Edy menambahkan, kita siapkan fasilitas kursi roda sampaikan penyerahan ke dinsos daerah setempat dan didampingi petugas.

“Tidak semua kami bantu pulangkan, tapi ada pendataan terlebih dahulu, apakah layak untuk dibanti,” tuturnya.

Adapun kelengkapannya, standar rumah singgah, ada tempat tidur,ada kunjungan-kunjungan, ada pedampingan-pendampingan.

“Yang penting gini, permakanan, itu tiga kali sehari jadi tanggungjawab pemerintah, ada dari pemerintah Kota, Pemerintah Provinsi Kaltim, Pemerintah Pusat,” akunya.

Kata dia, keberadaan rumah singgah tersebut, diperuntukan bagi yang terlantar. Sehingga mereka ditempatkan sementara sebelum dipulangkan ke kampung halamannya

“Rumah sainggah penting untuk memanusiakan manusia, paling tidak ada tempat berteduh, tempat berlindung dan tempat kebutuhan hidup, sambil menunggu waktu mereka dikembalikan,” ujarnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.