Resmi, Kaltim Jadi Ibu Kota Negara

Peta Kaltim (kodeposina.blogspot.com)

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah Pusat akhirnya memutuskan Kaltim menjadi Ibu Kota Negara (IKN) atau Pusat Pemerintahan. Hal itu disampaikan Menteri Agraria Tata Ruang  (ATR) Sofyan Djalil di Jakarta seperti dilansir detik.com.

Namun Sofyan belum menyebut, lokasi pasti Ibu Kota Negara tersebut. Karena sebelumnya, Bukit Soeharto yang disebut-sebut bakal menjadi lokasi Pusat Pemerintahan itu batal. Karena wilayahnya dianggap masuk hutan lindung.

“Iya, Kaltim benar, tapi belum tahu lokasi spesifiknya di mana yang belum,” ujarnya.

Menurut dia, dibutuhkan lahan mencapai 300 hektar untuk membangun Pusat Pemerintahan yang baru. Karena bakal dilengkapi hutan kota sehingga membutuhkan lahan yang luas Namun untuk tahap pertama hanya sekitar 3 ribu hektar lahan yang disiapkan

“Kita harapkan jadi kota menarik buat dihidupi,” ujarnya.

Sebelunya dalam Dialog Nasional Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) yang mengangkat tema “Menuju Ibu Kota Masa Depan: Smart, Green, Beautiful, dan Sustainable” di Balikpapan, Rabu (21/8), Bappenas membeberkan hasil penilaian terhadap Kaltim.

Setidaknya ada 7 kriteria penentuan lokasi yang digunakan Pemerintah diantaranya, lokasi strategis atau secara geografis berada di tengah wilayah Indonesia. Tersedia lahan luas milik pemerintah/BUMN Perkebunan untuk mengurangi biaya investasi. Lahan harus bebas bencana gempa bumi, gunung berapi, tsunami, banjir, erosi, serta kebakaran hutan dan lahan gambut. Tersedia sumber daya air cukup dan bebas pencemaran lingkungan.

Lalu dekat dengan kota existing yang sudah berkembang untuk efisiensi investasi awal infrastruktur, meliputi, akses mobilitas/logistik seperti bandara, pelabuhan dan jalan. Kemduianketersediaan pelabuhan laut dalam yang sangat penting untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maritim melalui konektivitas tol laut antar pulau dan tingkat layanan air minum, sanitasi, listrik, dan jaringan komunikasi yang memadai untuk dikembangkan.

Disamping itu, kriteia penetuan lokasi lannya, yakni memiiki potensi konflik sosial yang rendah dan memiliki budaya terbuka terhadap pendatang, Termasuk memenuhi perimeter pertahanan dan keamanan.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.