1.200 Investor Baru di Kaltim, Ikut Nabung Saham
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Meski ekonomi daerah belum sepenuhnya pulih, pertumbuhan jumlah investor di Kalimantan Timur yang menginvestasikan dananya di pasar saham bertumbuh sebesar 20%. Dimana jumlah investor baru di Kaltim sebanyak 1.200 dengan jumlah investor hingga September 2016 mencapai 7.609 investor.
Kepala Kantor Perwakilan BEI Balikpapan Dinda Ayu Amaliya menerangkan pada tahun ini jumlah investor atau masyarakat yang ikut serta dalam pasar saham sebanyak 7.400 orang. Dari jumlah itu mereka yang memiliki login single investor identification (SID) 6400 orang sedangkan yang login hanya 814 orang. Padahal login ini menurutnya sebagai akses bagi investor untuk memonitoring pergerakan kinerja termasuk memonitoring tindak yang merugikan di portopolio yang dipercayakan kepada investor.
“Dari 7.400 orang itu belum ada 1 persen dari penduduk Kaltim. Mereka yang login akses hanya 814 orang. Memang ini masih jauh sekali. Kita butuh program bela pengusaha supaya masyarakat kita bisa joint dengan pertumbuhan ekonomi yang ada,” katanya dalam worskhop yuk nabung saham yang diselenggarakan BEI wilayah Kaltim, Rabu (26/10).
Meski jumlah investor meningak namun BEI wilayah Kaltim belum mampu mendongkrak SID dari jumlah transaksi aktif. Karena keterbatasan SDM di pasar modal.
Ia menyebutkan di Kaltim ini terdapat 5 daerah yang cukup bagus pertumbuhan investor baru yang ikut dalam investasi pasar saham yang listing di bursa efek Indonesia. “Balikpapan ada 3721 orang, Samarinda 2261 orang, disusul Bontang 701 orang lalu Kukar dan Kutim,” sebut Dinda.
Adapun Pasar saham yang disukai oleh investor kata Dinda bidang pertambangan sempat mengalami booming pada era eranya namun sekarang ini investor Kaltim lebih menyukai pasar saham bidang properti dan consumers good termasuk obat-obatan.
Selain itu, dalam 3 tahun terakhir, jika dihitung dari pergerakan level Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), rata-rata imbal hasil investasi di pasar modal sebesar 9,23%. Nilai tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan imbal hasil di surat utang pemerintah 8,03%, atau pun emas yang hanya2,65%, atau pun menyimpan dana di deposito perbankan dengan tingkat bunga rata-rata 7,97%.
BACA JUGA