15 Mei, Giliran IPA KM 8 Berhenti Produksi Karena Perawatan
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Untuk memperlancar distirbusi air kepada pelanggan selama bulan Ramadan, PDAM Balikpapan akan melakukan perawatan instalasi pengolahan air (IPA) Km 8 yang rencananya dilakukan pada 15 Mei mendatang.
Pemeliharaan rutin setiap tahun ini dilakukan guna menjaga keberlangsung jaringan pipa dan IPA yang dimiliki PDAM. Pengerjaan perbaikan diperkirakan hanya berlangsung selama satu hari namun untukpemulihan dibutuhkan waktu paling cepat tiga hari.
“Kemarin itu kan pemeliharaan di Kampung damai dua pecan lalu (pemeliharan) makanya kita bergantian pemeliharaa. Kampong damai selesai nah kita akan lakukan pemeliharaan km 8,” ungkap Dirut PDAM Haidir Effendi (9/5/2017).
Menurutnya pemeliharaan IPA ini layaknya service rutin kendaraan yakni pemeriksaan berkala terhadap instalasi pengolahan air. “Hanya saja repotnya air ini matikan sejam tapi pemulihan bisa berhari-hari. Itu yang kita antisipasi kerjanya juga pareral dlakukan bersamaan supaya tidak sering-sering matikan air,” ujarnya.
Saat ini kemampuan produksi air bersih PDAM baik dari waduk manggar maupun sumur dalam baru sekitar 1200 liter perdetik. Dengan rincian 900 liter dari waduk Manggar dan sisanya berasal dari sumur dalam dengan jumlah pelanggan 96.542 sambungan rumah.
Saat ini masih ada daftar tunggu pemasangan air sebanyak 542 KK. Namun Haidir belum dapat memastikan pemasangan ini karena begantung pada kesedian air.
“Kalau waduk Teritip itu baru operasional 2018. Sedangkan Aji Raden baru mau dikerjakan tapi itu pekerjaan pemerintah kita hanya menerima saja,” katanya.
PDAM akan menambah pembuatan sumur dalam. Selama ini pihaknya sudah pernah membuat 30 sumur dalam namun yang dapat dioperasionalkan 20 sumur saja.
“Tahun ini PDAM merencanakan pembangunan lima sumur dalam. Tapi baru yang dapat pasti itu dua sumur di Kampung Baru dua-duanya. Sisanya masih cari tempatnya,” sebutnya.
Produksi air bersih yang dihasilkan PDAM setiap bulanya rata-rata mencapai 3 juta kubik. Namun diakui masih banyak warga yang belum terlayani seperti mereka yang tinggal diarea perbukitan.
“Yang belum terlayani banyak tapi sebaran itu banyak di daerah ketinggian dan yang belum ada pipa induknya,” tukasnya.
BACA JUGA