2015, PMI Hasilkan 24 Ribu Kantong Darah Senilai Rp8,6 Miliar
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com –Tahun 2015 lalu, Palang Merah Indonesia (PMI) Balikpapan berhasil mengumpulkan 24 ribu kantong darah. Jumlah setara dengan Rp8,6 miliar.
Selama ini, sumber dana PMI Balikpapan berasal dari pengolahan darah melalui unit transfusi darah (UTD) dan dana hibah APBD Balikpapan.
Ketua PMI Balikpapan Muhamad Arfan mengatakan darah yang diolah dapat menghasilkan 24 ribu kantong darah dalam satu tahun. Satu kantong darah dijual Rp 360 ribu sehingga dalam satu tahun PMI mendapatkan dana UTD sekira Rp 8,640 miliar.
“Sementara dana hibah APBD sebesar Rp 7 miliar. Semua dana itu yang menjadi acuan dalam penyelenggaraan administrasi keuangan PMi. Tentu tujuannya adalah untuk memberikan pelayan darah terbaik terhadap pasein yang membutuhkan darah,” tuturnya usai rapat kerja tahunan PMI Balikpapan (22/9)
Lebih jauh Arpan memaparkan, uang yang dihasilkan dari UTD digunakan untuk biaya operasional PMI seperti untuk pembayaran listrik, dana kebersihan, untuk biaya perawatan alat-alat, gaji pengawai dan lain sebagainya. Sementara danah hibah pemkot digunakan untuk pengadaan alat-alat labotarorium skiring darah.
“Saat ini kita sudah punya dua alat yang canggih. Ke depan mungkin kita menambah satu alat lagi yang otomatik untuk meningkatkan mutu darah serta untuk mempercepat pelayanan. Karena alat yang ada masih manual,” katanya.
Meski dengan kondisi defisit anggaran Pemkot , PMI tetap mengharapkan bantuan dana hibah dari Pemkot. Mengingat dana hibah itu dibutuhkan untuk pengadaan peralatan laboratorium yang berstandar internasional untuk meningkatkan mutu pengolahan darah.
“Kita tetap mengajukan anggarannya, berapapun jumlahnya yang diberikan Pemkot, kita tetap terima,”ujarnya.
Dia mengungkapkan masih membutuhkan dana Rp 20-25 miliar untuk penambahan satu ala otomatik skrining darah yang berstandar internasional.
“Jadi alat yang ada sekarang ini masih sebatas mengamankan darah dari penyakit menular. Darah itu diamankan, diskiring sehingga jika terjadi temuan yang mengandung penyakit menular maka kita musnahkan,” jelasnya.
Rapat kerja PMI Kota dipimpin Ketua PMI Muhamad Arpan, dan diikuti seluruh jajaran pegawai PMI Kota maupun Kecamatan.
“Ini merupakan rapat kerja tahunan yang diselenggaran setiap tahun. Jadi setiap awal september kita menyusun rancangan anggaran tahun depan untuk menjalankan program tahun depan,” pungkasnya.
BACA JUGA