2020, Jalan Penghubung Km 13 – Karingau 5,5 Selesai, Pangkas Kemacetan 45 Persen
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Pemerintah kota terus mengebut penyelesaian pengecoran jalan penghubung Km 13 Jalan Soekarno Hatta ke Kawasan Kariangau Km 5 jalan Projakal.
Pengecoran jalan tersebut sudah hampir terhubung. Sedangkan titik longsor juga dalam penanganan disamping juga pengerjaan media jalan.
Kepala PU Balikpapan Andi Yusri Ramli mengatakan pembangunan jalan ini menggunakan anggaran bantuan keuangan provinsi. Nantinya kendaraan angkutan barang tak perlu lagi melewati Jalan Soekarno-Hatta Km 5,5. Disamping itu, kendaraan dari Samarinda, Bontang dan kota-kota di utara Balikpapan bisa melewati jalan Km 13 untuk menuju penyeberangan pelabuhan Feri Kariangau.
“Jalannya lebih lebar, mulus dan dibuat dua jalur dengan konstruksi cor beton,” katanya, Senin (25/11/2019).
Menurutnya pengerjaan jalan tembus tersebut diproyeksi akan mengurangi kepadatan dan kemacetan di Jalan Soekarno-Hatta khususnya sepanjang simpang Pasar Buton, depan Hotel Platinum, simpang Jalan Projakal arah Pelabuhan Feri Kariangau-sampai Km 6.
“Ya, jika jalan tersebut telah mulus, jarak tempuh bisa dipangkas 50 persen dari Terminal Peti Kemas Kariangau ke arah Pelabuhan Feri Kariangau,” ungkap Yusri Ramli.
Jalan tembus itu sendiri sebetulnya sudah terhubung sejak lama. Namun, kondisinya masih berupa jalan tanah dan sulit dilewati saat hujan. Selain itu ada juga titik yang longsor.
“Saat ini jalan tersebut tengah dikerjakan. Menggunakan dana Bantuan Keuangan dari Pemerintah Provinsi,” akunya.
Disamping itu, dilakukan pula pelebaran jalan di simpang masuk dari arah Jalan Pulau Balang ke Km 13.
“Peningkatan jalan ini anggaran Rp 8,9 miliar yang kerjakan oleh PT Anugerah Jaya Mulia Utama dengan kontrak kerja selam 150 hari (5 bulan). Pengerjaan ini sudah keseluruhan. Pengecoran sampai tersambung, pembangunan drainase dan penanganan titik yang longsor,” ungkapnya.
Nantinya jika semua sudah terhubung, perkiraan akan mengurangi kepadatan di area depan Hotel Platinum Km 5,5 hingga 45 persen.
“Kami memang belum hitung ulang. Tapi kemarin ketika macet-macetnya, hitungan kami sampai segitu. Karena banyak kendaraan yang mengarah ke Samarinda maupun ke terminal peti kemas Kariangau harus lewat Km 5,5,” tukasnya.
BACA JUGA