2020, Penanaman Modal di Kaltim Tembus Rp 31 Triliun Melebihi Target
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Hingga akhir tahun 2020 wabah Covid-19 masih melanda dunia, termasuk juga Indonesia. Pertumbuhan ekonomi nasional hingga akhir tahun kemarin masih mengalami kontraksi minus 2,07. Meski ekonomi dunia secara umum mengalami kelesuan, investasi ke Kaltim masih terus mengalir, bahkan melebihi target. Sepanjang tahun 2020 realisasi investasi baik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) di Kaltim sukses menembus angka Rp 31,38 triliun atau 147 persen. Padahal target investasi Kaltim tahun 2020 adalah sebesar Rp 21,3 triliun.
“Jadi, walaupun sepanjang tahun kemarin menghadapi pandemi, investasi kita masih berada di atas 100 persen, tepatnya 147 persen dengan total dana investasi mencapai Rp 31,38 triliun,” kata Gubernur Kaltim H Isran Noor didampingi Kepala DPMPTSP Puguh Harjanto, Senin (24/5/2021).
Serapan tenaga kerja dari investasi yang masuk ke Kaltim juga sangat besar mencapai 25.990 orang. Rinciannya, sebanyak 4.821 orang pada triwulan I, 9.084 orang triwulan II, 5307 orang triwulan III dan 6778 orang pada triwulan IV. Isran mengungkapkan, realisasi investasi ditutup dengan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) triwulan IV 2020. Investasi pada triwulan IV 2020 sebesar Rp 8,23 triliun atau 38,6 persen dari target Rp21,3 triliun.
“Investasi itu berasal dari PMDN sebesar Rp7,3 triliun atau 88,6 persen dari keseluruhan realisasi investasi triwulan IV,” kata Isran. Investasi lainnya datang dari PMA sebesar Rp0,93 triliun atau 11,32 persen dari realisasi investasi triwulan IV. “Data ini hasil kompilasi pers release BKPM RI dengan data DPMPTSP Kaltim untuk 10 kabupaten dan kota hasil LKPM para pelaku usaha,” ungkap Isran.
Kota Balikpapan menjadi lokasi investasi PMDN tertinggi pada triwulan IV dengan Rp4,29 triliun 58,7 persen, disusul Kabupaten Kutai Kartanegara Rp608,39 miliar 8,3 persen dan Kutai Barat Rp516,03 miliar 7 persen. “Ini tiga besar investasi PMDN di Kaltim untuk triwulan IV 2020,” tegasnya.
Investasi PMDN ke Kaltim pada triwulan IV 2020 didominasi industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi Rp4,52 triliun atau 61,9 persen dari seluruh investasi dari PMDN. Berikutnya tanaman pangan, perkebunan dan peternakan Rp1,01 triliun atau 13,8 persen dari seluruh investasi PMDN. Adapun Investasi PMDN di tiga besar triwulan IV adalah pertambangan. Nilainya mencapai Rp816,57 miliar atau 11,1 persen.
“Serapan tenaga kerja dari investasi PMDN mencapai 5.440 orang. Dari jumlah itu hanya satu orang tenaga kerja asing,” ungkap Isran.
Pada periode yang sama, realisasi investasi dari PMA sebesar Rp931,33 miliar. PMA tertinggi berada di Kabupaten Kutai Timur dengan nilai investasi US$ 24,7 juta atau setara Rp356,24 miliar atau 38,2 persen. Selanjutnya di posisi kedua Kabupaten Kutai Kartanegara dengan nilai investasi US$ 23,7 juta atau Rp341,84 miliar atau 36,7 persen dan Kota Balikpapan US$ 6,4 juta atau senilai Rp93,14 miliar atau 10 persen.
Triwulan IV 2020, investasi PMA banyak mengarah ke sektor pertambangan yakni sebesar US$ 29,6 juta atau setara Rp356,24 miliar atau 45,9 persen, tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan US$ 11,4 juta atau setara Rp164,67 miliar atau 17,6 persen dan industri mineral non logam US$ 8,09 juta atau senilai Rp116,6 miliar atau 12,5 persen.
“Sementara tenaga kerja terserap dari investasi PMA ini sebanyak 1.338 orang. Tenaga kerja Indonesia 1.293 orang dan tenaga kerja asing 45 orang,” sebut Isran.
Tiga besar investasi PMA triwulan IV yang masuk berasal dari Australia yakni US$ 22,2 juta atau Rp319,73 miliar sekitar 34,3 persen, British Virgin Islands US$ 9,3 juta atau Rp134,12 miliar sekitar 14,4 persen, dan Mauritius US$ 9,1 juta atau Rp131,1 miliar sekitat 14,08 persen. Sedangkan peringkat realisasi investasi Kaltim di level nasional pada Januari-Desember 2020 untuk PMDN peringkat 7 dan PMA peringkat 16.
Sementara peringkat realisasi investas
BACA JUGA