2021 Penerimaan Capai Rp 3,8 Triliun, Kantor DJBC Kalbagtim Raih WBK

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kalimantan bagian timur (Kalbagtim) mendapakan status Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB).

“Dengan menerima predikat WBK ini, diharapkan Kanwil BC Kalbagtim bisa terus memberikan pelayanan yang berintegritasi dan agar Kanwil BC Kalbagtim dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan lebih baik,” ujar Kepala Kantor Wilayah DJBC Kalbagtim, Kukuh Sumardono Basuki didampingi Kabid Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Kalbagtim, Erwinda Rahmawan kepada media, Rabu (26/1/2022).

Dari sisi penerimaan, Kanwil DBJC  Kalbagtim pada tahun 2021 berhasil memperoleh capaian penerimaan yang fantastis yaitu sebesar 738,45 persen, hasil ini didapatkan dari realisasi penerimaan sebesar Rp 3,85 Trilyun dari target sebesar Rp 522 Miliar. 

“Penerimaan yang baik harus dibarengi dengan pengawasan yang efektif, pada tahun 2021 Kanwil DJBC Kalbagtim melaksanakan 1.756 penindakan dengan estimasi nilai barang hasil penindakan Rp 2,7 Triliun dengan estimasi kerugian negara sebesar Rp 2,9 Miliar,” imbuhnya. 

Adapun penindakan menonjol pada 2021 lalu, diantaranya penindakan metamphetamine seberat 95 Kg di perairan laut Sulawesi dan penindakan Metamphetamine seberat 5 Kg di Bengalon Sangatta. 

“Semoga kedepan Kanwil DJBC Kalbagtim bisa terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dibarengi dengan pengawasan yang tepat untuk melindungi masyarakat dari barang-barang yang dilarang masuknya  negara,” pungkasnya. 

Pada kesempatan sama Kabid Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Kantor Wilayah Kalimantan Bagian Timur Erwindra Rahman menambahkan kenaikan pendapatan Bea Cukai hingga 3,8 T bagaikan durian runtuh akibat kenaikan komoditas CPO dan batu bara.

“Harga cpo naik berkah bagi kami. Tahun 2022 ini harga masih tetap tinggi. Kami komunikasi dengan pihak KRN itu kan ekspor, 20 persen disisihkan lokal domestik, ” katanya mengingat pemerintah juga sedang menekan harga minyak goreng per 24 Januari 2022 dengan harga Rp14 ribribu.

Dengan kenaikan komoditas CPo dan Batu bara ini, Kanwil BC Kalbagtim pada 2022 menargetkan pendapat Rp1 triliun. ” Tahun lalu kan Rp500 miliar, ” ucapnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.