2021 Terjadi 48 Kasus Kekerasan Seksual di Balikpapan, UPTD PPA Siap Beri Pendampingan

Kepala UPTD PPA Balikpapan Esti Santi Pratiwi (kanan) bersama Psikolog Vivi Nur Asyiah dan media (12/9).

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Angka kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kota Balikpapan pada tahun 2021 lalu ternyata masih cukup tinggi, hal ini tentu jadi catatan semua pihak agar di tahun 2022 ini kasus kekerasan anak dan perempuan di Kota Balikpapan berkurang. 

Kepala UPTD Perlindungan Perempuan Anak (PPA) DP3AKB, Esti Santi Pratiwi mengatakan, pada 2021 lalu kasus kekerasan fisik ada 13 kasus, kekerasan fsikis ada 16 kasus, kekerasan seksual 48 kasus, eksploitasi 4 kasus, dan kekerasan lainnya ada 2 kasus.

“Dari rincian tersebut ada yang 45 KDRT dan 38 non KDRT,” ujar Esti Santi Pratiwi kepada media, Jumat (7/1/2022).

Kata Santi, pihaknya terus melakukan pendampingan kepada para korban kekerasaan baik anak dan perempuan. Memang tidak semuanya selesai ditangani, karena masih ada proses hukum lainnya. 

“Kami lakukan pendampingan korban karena tidak hanya pihak UPTD PPA saja yang bekerja tapi melibatkan semua lintas sektoral,” akunya. 

Sementara itu, terkait kasus kekerasan seksual yang baru saja terjadi menimpah seorang ABG sebut saja Mawar (14) di kawasan akses jalan  menuju Pulau Balang, Karang Joang, Esti mengaku pihaknya sudah melakukan komunikasi baik itu dengan penyidik kepolisian, apakah korban ini mau dilakukan peninjauan tapi belum siap.

“Jadi kondisi anak tidak dalam kondisi baik, anak itu belum banyak mengungkapkan karena ketemu orang baru dia tidak bisa menginformasikan lebih jauh,” kata Esti. 

“Tapi minggu depan kami upayakan jangkau kembali untuk melihat perkembangan psikologisnya, atau korban yang datang ke UPTD PPA,” tutupnya. 

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.