2022 Digital Media Super Cepat Akan Muncul Dengan Serba Video
MAKASAR, Inibalikpapan.com — untuk tetap eksis keberadaan media masa terutama online media menghadapi era distruksi ini, CEO Kata Data Metta Dharmasaputra mengingat kepada media di Indonesia bahwa untuk lebih melakukan penyajian konten yang berbeda. Terutama bagi media Online di Indonesia yang berjumlah 43 ribu, diantara jumlah itu siapa yang bertahan dan keluar sebagai pemenang.
” Yakni berpikir berbeda, mencari keunikan dari tulisan kita dengan media lainnya, ” katanya dalam dalam kegiatan Edukasi dan media gathering Kalimantan dan Sulawesi di gelar SKK Migas Kalsul bersama KKKS seperti PHM, Pertamina EP, PHKT, Ophir, PGN Saka, Eni, Medco, yang berlangsung di Kota Makassar 8-9 Oktober 2019.
Apalagi kedepan pada 2022 nanti dengan peluncuran satelit Palapa kecepatan Internet mencapai 100 gigabyte perdetik.
“Ini akan nikmat seluruh Indonesia dari Sabang – Merauke dengan kecepatan Internet 100gigabite perdetik atau ada kecepatan Internet super cepat. Saat ini saja di Jakarta kecepatan baru 7megabite perdetik, dan Papua hanya 300kilobite perdetik dengan tarif yang lebih mahal,” ungkapnya.
Untuk itu, online media menurut Metta harus dibangun dari sekarang dan sebentar lagi tidak saja pakai teks, grafik statis semua akan bermain konten video.
“Karena itu reporter, editor harus mulai terbiasa mengambil gambar video dengan handphone, mengedit dihandphone naik langsung naik di online media. Dalam waktu cepat semua akan jadi video, “tandasnya.
Jika merujuk kedaerah, mantan Wartawan Tempo ini membeberkan Provinsi Riau paling cepat pertumbuhan pengguna internet diikuti kota Jogya, Jakarta, Kaltim. Sebelumnya pada 2015 lalu Riau masuk urutan ke 4 terbesar pengguna internet.
“Kalau saya kutip Dewan Pers itu media online paling cepat tumbuh ada di Riau, bagaimana dengan Kaltim, Sulawesi Utara itu masuk sepuluh besar, ” sebutnya
Dia kembali menekankan media online perlu kreatif dan didukung SDM yang mumpuni juga dimaksudkan untuk menyambut persaingan kedepan dalam memperebutkan kue iklan. Sebab pada 2021 jumlah kelas menengah di Indonesia menjadi 128 juta orang dari sebelumnya 63 juta. Terpentimg didalam menyajikan konten berkualitas dan berbeda.
” Jadi penting kalau buat konten perhatikan karena kelas menengah Indonesia naik jumlahnya. Mereka tidak suka dengan bahasaan yang heboh dan sensasi karena kelas pendidikan bertambah juga, ” jelasnya.
Metta meriview kembali bahwa pertumbuhan pengguna internet di Indonesia pada 2013 dan pemakaian Smartphone dari 14 persen melompat ke 60 persen di 2017 lalu.
Data lainnya menyebutkan pertumbuhan pengguna internet di dunia, Indonesia masuk urutan terbesar ke 4. ” Jumlah pertahun bertambah 17 juta kita kalah dari India, China dan Amerika, ” sebutnya.
Begitu pula pengguna media sosial di dunia, Indonesia menempati urutan ketiga baik dalam jumlah kenaikan pengguna, pertumbuhan paling cepat maupun negara yang paling lama menggunakan sosial media adalah Indonesia.
” Karena Orang Indonesia super bawel, ngoceh terus. Kerja sambil Internetan, makan sambil upload. Makan itu tidak langsung makan tapi foto dulu dishare eksis. Setelah makan, foto lagi. Makanan dingin dah gak peduli yang penting upload dulu biar eksis, ” tukasnya.
BACA JUGA