30 Mitra Binaan Terima Modal Usaha Rp1,5 M Dari Telkom

Sebanyak 30 pelaku usaha kecil menerima bantuan modal usaha dari Telkom Witel Balikpapan

Balikpapan, Inibalikpapan.com – Sebanyak 30 pelaku usaha mikro kecil, hari ini menerima bantuan pinjaman modal usaha dari Telkom Witel Balikpapan. Bantuan tersebut merupakan bagian dari program kemitraan yang sudah dijalankan perusaaan telekomunikasi itu sejak tahun 2002.   

Total nilai pinjaman yang digelontorkan mencapai Rp1,552 miliar. Jumlah ini lebih  banyak dari trwulan sebelumnya. “Bantuan pinjaman modal usaha ini diberikan empat kali dalam setahun kepada para mitra binaan,” kata Senior Manager dan Human Resource Wilayah Regional Kalimantan, Kokoh Kabul Amin.    

Para penerima bantuan terdiri dari Balikpapan sebanyak 24 orang, Kabupaten Penajam Paser Utara 3 orang, dan Muara Jawa ada 3 mitra. Para penerima bantuan berasal dari berbagai sektor usaha, seperti sektor industri sebanyak 4 orang, sektor jasa 7 orang, perdagangan 14 mitra, dan perkebunan 2 orang. Ada juga sektor pertanian 1 orang dan peternakan 2 orang.

Dari total jumlah bantuan sebesar Rp1,552 miliar, sektor jasa mendominasi dengan porsi 47 persen. Jika dilihat dari besaran pinjamannya, mereka yang mendapat injaman Rp5 juta  Rp 10 juta ada 6 mitra, Rp10 juta – Rp 25 juta ada 11 orang, Rp25 – Rp50 juta ada 4 mitra usaha, Rp 50 juta – Rp100 juta ada 5 orang dan diatas Rp 100 juta ada 4 mitra binaan.  

Kepada para pelaku usaha yang menjadi mitra binaan, Kokoh Kabul Amin menjelaskan bahwa pinjaman yang diberikan beda dengan pinjaman bank. Perbedaannya tidak hanya terletak pada bunga ringan, tetapi juga model angsuran yang tak memberatkan.

Senior Manager Human Resources Telkom Wilayah Regional Kalimantan, Kokoh Kabul Amin

“Perbedaan lainnya adalah kami memberikan pembinaan dan pendampingan pengembangan usaha agar berjalan secara baik,” kata dia.  Selain itu, mitra binaan juga mendapat kesempatan bantuan pemasaran dengan diikutsertakan pada pameran lokal, regional, nasional hingga internasional.

Yang produknya unik dan bagus akan diikutkan sertakan ke berbagai pameran. Tahun lalu ada 14 mitra yang ikut pameran di Jakarta, serta 1 mitra ikut pameran internasional craft di Kuala Lumpur, Malaysia,” bilang Kokoh.

Kepada para mitra, Kokoh juga menyebut pinjaman yang diserahkan sesuai dengan kaidah Islam.  “Insya Allah tidak riba karena bukan digunakan untuk usaha Telkom,” imbuhnya.  Kokoh menyebut bantuan pinjaman ini merupakan kewajiban Telkom sebagai BUMN menyisihkan sebagian keuntungan usaha untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Apalagi, angsuran pinjaman ini dikembalikan ke mitra melalui pembinaan, pelatihan dan penyaluran kepada pelaku usaha kecil lainnya.   

Karena itu, ia mewanti-wanti agar penerima bantuan untuk bersungguh-sungguh dalam berusaha dan melunasi kewajibannya. “Partisipasi dari mitra snagat diperlukan. Karena ini sifatnya pinjaman, makanya wajib dikembalikan,” ujarnya.

Bagi pelau usaha yang kesulitan dalam mengembangkan usaha dan membayar angsuran wajib menghubungi telkom terdekat. “Sampaikan kesulitannya kami akan membantu. Karena itu kami berharap jangan disalahgunakan. Jangan sembunyi atau tidak laporan jika kesulitan,” harapnya.

CAPAI 61 MILIAR

Ditempat sama, Manager HC & CDC Witel Balikpapan, Muh Masudi menjelaskan total dana yang digulirkan untuk mitra binaan sudah mencapai Rp61 miliar. Dana tersebut merupakan akumulasi dari 2002 hingga tahun ini. Dana tersebut digulirkan kepada 2338 pelaku usaha mikro kecil yang menjadi mitra binaan. “Dalam setahun, penyaluran dilakukan sebanyak 4 kali, yaitu setiap 3 bulan,” terang Masudi. Pada triwulan ke empat ini, 30 mitra binaan menerima modal sebanyak Rp1,552 m. Jumlah ini mengalami kenaikan dari triwulan sebelumnya, yaitu 29 mitra binaan dengan Rp 1,09 miliar.

Manager HC & CDC Telkom Witel Balikpapan, Muh. Masudi

Secara keseluruhan, tahun ini ada 140 mitra binaan dengan nilai Rp5,6 miliar. Dibanding tahun sebelumnya 137 mitra binaan dengan total Rp4,4 miliar.  “Maka ada kenaikan penerima bantuan 102 persen, dan nominal dana yang tersalurkan naik 27 persen,” beber Masudi.

Sementara Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Balikpapan, Malik effendi mengatakan program ini membantu pemkot dalam pengembangan UMKM. “Ke depan kami berharap pelaku usaha mengurus legalitas ijin usaha mikro kecil di kecamatan sehingga mendapat akses permodalan lainnya,” kata dia. 

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.