Kanwil Pajak Kaltim Jalankan Program Pemetaan, Profilling  dan Benchmarking Untuk Genjot Perolehan

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com –  Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kantor Wilayah Kalimantan Timur dan Utara menggenjot pemasukan pajak baik badan maupun perorangan.

Pihak sedang menyusun pemapingan, profilling dan benchmarking yang akan selesai pada bulan September 2016 mendatang .

Mapping itu dilakukan untuk melihat potensi pajak dan strategi menekan angka wajib pajak yang tidak melapor.

Sedangkan Profilling merangkaian data dan informasi yang memuat identitas dan kegiatan usaha serta riwayat pekerjaan wajib pajak secara berkesinambungan. Seperti profil perhotelan, rumah makan, notaris, pendidikan, kawasan rumah mewah dan lainya.

Untuk Benchmarking melakukan pengujian/pembandingan kewajaran diantara wajib pajak dalam satu kelompok tertentu yang relatif setara untuk menciptkan perlakuan yang sama dengan melakukan penentuan target menambah wajib pajak.

“Mapping itu sebagai bentuk langkah strategis dalam mengatasi rendahnya wajib pajak dan ini akan mampu meningkatkan  angka wajib pajak  dan perolehan di wilayah Kaltimra,”  kata
Kepala Kanwil Pajak Kaltimra Samon Jaya.

Sejauh ini penerimaan pajak hingga Juni 2016 baru mencapai Rp7,09 triliun atau 29,07% dari rencana target tahun ini sebesar 23,903 triliun.
” Masih tumbuh meskipun rendah,” ujarnya.

Dia menambahkan mapping yang dilakukan dapat memetakan potensi pajak di wilayah Kaltimra dari berbagai sektor dari sektor perhotelan, restoran, dan berbagai bidang usaha lainnya dengan mensinkronisasikan data wajib pajak tersebut.

Namun pihaknya belum dapat memperkirakan potensinya karena mapping baru dilakukan dan selesai pada September mendatang. Samon Diakui sektor tambang masih menjadi primadona

“Dari realisasi penerimaan pajak yang diperoleh kontribusi terbesar masih pada sektor pertambangan, meski tambang nilainya lagi turun,” ujarnya.

Samon menghimbau kepada wajib pajak untuk meningkatkan kepatuhan pajaknya, karena kontribusi pajak nantinya untuk pembangunan infrastruktur. “Krena kontribusi pajak terbesar dalam porsi APBN kita yakni 70 persen,” tukasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.