Tahun 2021, Peserta Didik Dapat Bantuan Kuota Internet Tiga Bulan

Belajar Daring/Telkomsel

 

BALIKPAPAN, Inibalikpapa.com — Terkait kembali adanya rencana bantuan kuota internet bagi siswa di tahun 2021 ini. Juga mendapat respon dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan.

Kepala Disdikbud Balikpapan Muhaimin mengatakan, memang ada rencana bantuan internet dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bagi siswa yang diberikan untuk tiga bulan yakni Maret, April dan Mei, khusus Juni libur dan Juli masuki tahun ajaran baru.

“Siaran pers pak menteri kan sudah ada, nanti kami menunggu surat resminya, metode seperti apa, tapi kayaknya tidak sulit, karena kan ini sudah merupakan program lanjutan tahun lalu,” ujar Muhaimin kepada awak media, Selasa (2/3/2021).

Hanya saja yang perlu jadi perhatian dan diingatkan kepada guru-guru agar nomor HP yang dimasukan benar benar nomor Hp yang digunakan anak murid untuk belajar.

“Jangan nomor hp orang tuanya, karena pulsa yang bebas hanya sedikit, sedangkan sisanya kuota untuk belajar,” jelasnya.

“Jika dulu bantuan 35 GB, dengan rincian 5 GB kuota bebas dan 30 kuota untuk belajar, tapi untuk tahun ini belum tahu detail dan teknisnya berapa kuotanya. Apakah guru dan siswa yang dapat dari SD sampai SMP kita belum tahu rincian resminya,” ujarnya.

Sementara itu terkait proses pembelajaran tatap muka dilakukan di bulan Juli, Muhaimin melihat ada rangkai yang harus dipahami, pertama proses vaksinasi yang saat ini tengah berjalan diharapkam pada Juli sudah selesai dan tercover semua.

“Mungkin estimasi dari Kementerian seluruh dearah itu vaksinasi selesai di Juli, nah kedua Balikpapan seminggu ini angka penambahan positif dibawah 100 orang, sehingga mudah-mudahan di daerah lain begitu,” harapnya.

Apalagi di Balikpapan juga sudah melakukan simulasi pembelajaran secara langsung pada akhir tahun, tapi karena diawal tahun jumlah terkonfirmasi bertambah banyak, maka pembelajaran tatap muka kembali ditunda.

“Kalaupun tatap muka secara langsung mulai dilakukan, juga tidak bisa 100 persen, tapi hanya sekitar 50 persen, sisanya masih menggunakan pembelajaran daring atau kombinasi,” tutup Muhaimin.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.