800 Pemudik Terlantar di Pelabuhan Mamuju Kampung Baru, Wakil Walikota Turun Tangan

Pelabuhan Mamuju Kampung Baru, Balikpapan Barat (foto dok Polsek Balikpapan Barat)

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Sekitar 800 calon pemudik asal Kaltim tujuan Sulawesi Barat terlantar selama 4 hari di pelabuhan Feri Mamuju, Kampung Baru, Balikpapan Barat.

Mereka terlantar sejak Jumat lalu karena kapal yang mengangkut mereka tidak dikeluarkan izin berlayar dengan alasan melebihi kapasitas dan membahayakan keselamatan penumpang.

Akibatnya, selama empat hari penumpang dari berbagai kabupaten kota hingga Senin siang (4/7) di Kaltim ini terkatung-katung di pelabuhan milik masyarakat ini.

Rencananya mereka akan dibawa oleh kapal Citra Mandala PT Jembatan Nusantara namun karena kapasitas melebihi maka KSOP tidak memberikan Surat Izin berlayar.

“Kami disini sudah empat hari katanya muatan lebih. Kalau kami kembali waduh kami jauh sekali di Kutai Barat sementara biaya sudah banyak keluar. Uang juga sudah tinggal sedikit,” keluh Rosma seorang penumpang asal Kubar ini.

Dirinya hanya berharap dapat diberangkatkan dengan selamat sampai tujuan. “Kita mau tetap pulang karena kan maukemana lagi kita karena biaya sudah habis Rp1,5 juta kemari (Balikpapan),” tuturnya.
Dari informasi yang beredar kapal yang mengangkut hanya memiliki kapasitas 260 penumpang.

Atas hal in, Senin (4/7) Pemkot Balikpapan bersama KSOP, Tim Monitoring Dirjen Hubla, Operator Jembatan Nusantara, Polres Balikpapan melakukan tindakan cepat. Bahkan Wakil Walikota Rahmad Mas’ud turun tangan langsung menyelesaikan persoalan ini.

Rencananya, Selasa pagi (5/7) pukul 10.00 Wita dua kapal milik ASDP aka memberangkatkanpenumpang yang melebihi kapasitas ini.

“Kesepakatan menambah dua kapal bantuan dari ADP ini merupakan solusi agar para pemudik bisa diberangkatkan. Kita ingin mereka bsia berlebaran di kampung halaman,” kata Wakil Walikota Rahmad Mas’ud, (5/7).

Mantan Pengusaha ini juga memberikan bantuan berupa subsidi BBM ke dua kapal milik ADP untuk mengangkut para pemdik ini ke Mamuju, Sulawesi Barat.

Kepala KSOP Balikpapan Henry Todang mengatakan sesuai instruksi Kemenhub tidak ada toleransi terhadap kapasitas kapal yang berlebih karena angkutan mudik tahun ini pemerintah mengutamakan keselamatan para pemudik.”Dengan adanya dua kapal tambahan maka kapasitas kapal telah memenuhi kententuan dan kita berikan izin berlayar,” tandasnya.

Henry menambahkan dengana adanya peristiwa ini KSOP Balikpapan akan melakukan evaluasi termasuk akan memanggil operator kapal dalam hal ini PT Jembatan Nusantara.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.