Top Header Ad

85 Persen Pemukiman di Balikpapan Rawan Longsor

Longsor yang terjadi di Kelurahan Telagasari RT.41 No.37 Balikpapan Kota

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan mulai memetakan titik rawan longsor di setiap kecamatan di wilayah kota Balikpapan. Pemetaan di lakukan sebagai bagian dalam penanganan tanggap darurat, ketika terjadi cuaca ekstrim dan berpotensi menimbulkan longsor.

Kepala BPBD Kota Balikpapan Suseno mengatakan, berdasarkan data BMKG kota Balikpapan, pada Oktober hingga November 2020, curah hujan di Balikpapan tergolong tinggi. Menyikapi hal itu pihaknya menurunkan satuan tugas bersiaga selama 24 jam untuk memonitor jika ada laporan kejadian darurat yang diakibatkan bencana alam.

“Ciri tanah di Balikpapan ini berpasir dengan kontur yang berbukit-bukit. Meskipun curah hujan tidak tinggi itu cukup berbahaya. Jadi kami siagakan petugas selama 24 jam yang terbagi dalam beberapa shif untuk berjaga-jaga jika ada laporan warga,” kata Suseno.

Berdasarkan data yang dihimpun BPBD kota Balikpapan, titik rawan longsor di Balikpapan tersebar di Kecamatan Balikpapan Kota, Balikpapan Selatan, Balikpapan Tengah dan Balikpapan Barat. Titik rawan longsor itu rata-rata terletak di kawasan pemukiman padat penduduk dan kawasan perbukitan.

Jika di persempit cakupannya, maka kelurahan yang rawan longsor adalah Prapatan, Karang Jati, Karang Rejo, Gunung Sari Ilir, Gunung Sari Ulu, Telaga Sari, Gunung Bahagia, Sungai Nangka, Mekarsari, Sepinggan Raya dan kawasan perbukitan lainnya.

“Tak hanya personil dari BPBD, tim SAR juga siaga dan tim lainnya saling bahu membahu untuk memberikan bantuan bencana. Kami juga mengimbau masyarakat yang tinggal di perbukitan wajib meningkatkan kewaspadaannya. Sebab dampak kerugian longsor sangatlah berbahaya,” kata Suseno mengingatkan.

Kata Suseno menjelaskan, 85 persen pemukiman penduduk berada di perbukitan. Tentu saja kawasan ini sangat berpotensi terjadi longsor sehingga perlu waspada saat hujan turun.
Penduduk yang punya rumah di lereng bukit, diminta untuk selalu waspada, khususnya saat malam hari.

“Kewaspadaan sangat perlu terlebih lagi musim-musim hujan seperti sekarang ini. Longsor, pohon tumbang, perlu kita waspadai. Hasil pemetaan wilayah rawan longsor ini telah kami teruskan ke kelurahan setempat, agar juga menjadi perhatian,” kata Suseno.

“Kami juga mengimbau, seluruh masyarakat agar menggencarkan kegiatan gotong royong membersihkan salurah drainase di pemukiman masing-masing. Karena ini dengan drainase yang bersih tidak menyumbat dan menghalangi aliran air hujan. Kalau terhalangi dan tersumbat, bisa mengakibatkan banjir dan longsor,” ujarnya menambahkan.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.