986 Pemudik dari Balikpapan Gunakan Kapal Perang Menuju Surabaya
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Lebih dari 900 pemudik diangkut menggunakan kapal perang KRI Makassar menuju Surabaya melalui Pelabuhan Semayang Balikpapan. Kapal bertolak menuju Pelabuhan Perak Surabaya, Sabtu (01/06), sekitar pukul 16.00 wita
Komandan KRI Makassar Letkol Laut Anton Pratomo mengatakan, perjalanan dari Pelabuhan Semayang menuju Pelabuhan Tanjung Perak tanpa singgah atauun transit ke daerah lain, ditempuh dalam waktu dua hari dengan kecepatan maksimal 12 knot.
“Perjalanan ditempuh dua hari, rencananya masuk di Surabaya tanggal 3 Juni siang, mudah-mudahan cauaca mendukung sehingga perjalanan berjalan dengan aman dan lancar. Langsung dari Balikpapan ke Surabaya,” ujarnya
Menurutnya, untuk kapasitas KRI Makassar idealnya hanya memuat 500 pasukkan karena terbatasnya akomodasi. Namun khusus untuk mengangkut pemudik, sebelumnya sudah pernah mengangkut sebanyak 1.300 hingga 1.600 orang.
“Untuk secara akomodasi KRI Makasar ini bisa memuat 500 pasukkan memang kadang-kadang bisa lebih dengan resiko karena akomodasi kita terbatas. Selama ini kita pernah membawa 1.300 penumpang, 1.600 penumpang Insya Allah tidak ada kendala,” ujarnya.
“Untuk Ramadhan bulan ini baru kali ini membawa angkutan lebaran. Kalau dulu-dulu pernah. Untuk lanjutannya mengangkut pemudfik setelah dari Balikpapan, untuk sementara saya belum tahu. Karena belum ada informasi ,”
Dia menujurkan, untuk keamanan selama perjalanan menuju Surabaya, ada personil POM AL maupun intelijen yang ikut membantu mengamankan. Meski begitu, kendali keamanan di kapal tetap dibawah kendali petugas KRI Makassar.
“Untuk keamanan kita sudah menyediakan orang keamanan dari pihak kami baik dan POMAL maupun Intelejin tetap siap di kapal untuk membantu masalah keamanan. Dalam hal ini nkami yang tetap bertanggungjawab atas keamanan mereka selama di kapal,” ujarnya.
Dia menjelaskan, untuk akomodasi tel;ah disiapkan, dimana para penumpang akan di tempatkan di bagian deck kapal atau geladak kapal dan selama perjalanan akan dilakukan pemeriksaan secara berkala utuyk memastikan aman
“Akomodasi yang sudah kami sediakan, seluruh deck kami maskimalkan. Selama pelayanan rutin kami akan ronda untuk melaksanakan keamanan pemeriksaan,” ujranya.
Sementara Komandan Pangkalan Angkatan Laut Balikpapan Kolonel Laut Wahyu Cahyono menambahkan, untuk prosedur di kapal perang danb kapal penumpang berbeda. Sehingga penumpang tidak diperkenankkan membawa senjata tajam.
“Karena ini kapal perang kita harus bedakan dengan pada saat kemarin kita sidak atau kita melihat penumpang bersama Kapolda (Kaltim) maupun Pangdam (VI Mulawarman),” ujarnya
“Kalau kemarin itu karena kapal penumpang feri biasa, bapak kapolda mengijinkan apabila warga kita yang menuju tujuan mudiknya membawa oleh-oleh senjata atau maundau dan segalanya, karena itu merupakan senjata tradisional, sehingga untuk oleh-oleg bisa,”
Sehingga lanjutnya, para penumpang harus menyesuaikan dengan prosedur yang ada di KRI Makassar. Karena sebelumnya dilakukan razia barang bawaan penumpang yang dilakukan petugas TNI AL maupun kepolisian saat akan menaiki kapal.
“Tapi karena ini kapal perang sehingga kita harus menyesuaikan tidak diijinkan membawa benda tajam maupun senjata apapun diatas kapal perang,” ujarnya.
Kata dia, kapal perang difungsikan untuk mengangkut pemudik karena atas permintaan Kementerian Perhubungan yang sudah memperkirakan arus mudik dari Kaltim melalui Pelabuhan Sepinggan akan meningkat karena tiket pesawat mahal.
“Yang jelas awalnya kita sudah lama sering berdiskusi dengn TNI AL, bahwa pemudik yang berasal dari Balikpapan ini diperkirakan akanmeningkat karena harga tiket pesawat meningkat. Kemudian Kementerian Perhubungan menyurat ke Mabes TNI , kemudian disikapi TNI Al untuk mendukung kapal angkutan laut,” ujarnya.
BACA JUGA