Pemkot Balikpapan Ancam Hentikan Proyek Kilang Minyak

Kilang Minyak Balikpapan.

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota Balikpapan mengancam akan menghentikan kegiatan pembangunan kilang minyak, jika Pertamina maupun suk kon (kontrak) tak mengakomodir tenaga kerja Balikpapan maupun Kalimantan Timur.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Balikpapan Tirta Dewi mengatakan, telah meminta Pertamina melaporkan semua sub kontraktor ataupun pemberi kerja. Termasuk meminta agar penerimaan dilakukan secara tranparan dan terbuka.

Menurutnya, bersama dengan Dinas Tenaga Kerja Provinsi Kalimantan Timur akan melakukan monitoring dan pengawasan secara berkala.

Kata dia, jika ada laporan warga Balikpapan, tidak adil dalam penerimaan tenaga kerja, maka akan melayangkan surat teguran termasuk menghentikan proyek pembangunan kilang minyak.

“Untuk pembangunan kilang akan dimulai 2017 ini kita sudah menyurat ke Pertamina mudah-mudahan di respon, bahwa pembangunan perluasan kilang untukl semuanya dilaporkan siapa yang menerima pekerjaannya, yang mendapat pekerjaannya sub kon-sub kon nya. Nah kalau nanti tidak dilakukan juga sesuai prosedur, maka kita bisa menghentikan sementara kegiatan pembangunan kilang,” kata Tirta Dewi

Tirta Dewi menambahkan, Pemerintah nKota Balikpapan tidak melarang Pertamina maupun sub kontraktor dalam mempekerjakan tenaga kerja antar kota atar daerah (akad) namun ada prosedur maupun perijinan yang harus dipenuhi.

Karena berdasarkan aturan pemberi kerja harus mengurus perijinan ke di Dinas Provinsi Kalimantan Timur.

Sebelumnya warga Balikpapan menilai Pertamina maupun sub kontraktor lebih banyak mempekerjakan pekerja dari luar daerah untuk pembangunan apartemen karyawan Pertamina. Hal itu yang sempat menimbulkan konflik sosial.

Tahun ini akan dimulai pembangunan kilang minyak dan diperkirakan akan membutuhkan tenaga kerja mencapai 25 ribu. Pemerintah Kota Balikpapan berharap bisa mengurangi jumlah pengangguran yang mencapai 18 ribu

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.