Akan Bahas Sanksi, Pengupasan Lahan Dituding Penyebab Utama Banjir Balikpapan
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com- Rapat evaluasi banjir yang digelar Pemerintah kota menemukan sejumlah bukti-bukti dilapangan yang menunjukan penyebab trejadi banjir. Seperti sedimen yang banyak menutup saluran air sehingga saluran menjadi tertutup atau menyempit. Hal ini karan adanya pengupasan lahan yang dilakukan perumahan atauperusahaan.
Disamping itu dari laporan yang diterima ada sejulmah perumahan yang memangun namun tdaik membuat bozem padahal ketentuan dalam siteplan mewajibkan pengembang membuat pengendali air.
Asisten II bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekdakot Sri Sutantinah mengatakan perlu dilakuka rapat kordinasi lanjutan antara pimpinan OPD terkait dengan walikota terkait pemberian sanksi. Namun sebelum bicara sanksi akan didalami oleh OPD teknis terkait.
“Ini akan kita usulkan kepada wali kota untuk rakor OPD terkait sanksi,” tuturnya (6/4/2017).
Dari laporan yang diterima ada perusahaan yang melakukan aktivitas pengupasan lahan yang berakibat tertutup saluran air.
“Ini akan kita dalami lagi kayak didepan Global sport (MT Haryono). Memang disitu cekungan tapi sedimentasi tinggi sekali. Sudah tertutup semua salurannya. Disitu ada pengupasan lahan di belakang perumahan disitu. Itu akan didalami dari sisi perizinan, perumahaan,” ujarnya.
Selain itu, ditemukan ada beberapa perumahan di kacamatan Balikpapan Utara yang tidak membuat bozem. Dalam rapat evalusia banjir juga akan memaksimalkan kembali program kerja bakti masal (KBM) dan mengefektifkan UPTdi organisasi perangkat daerah.
Pelaksanaan KMB ini menurut Sutantinah sudah berjalan sejak pecan lalu dan pecan ini. Nantinya KBM akan dilakukan secaa terjadwal. “Ini kenapa harus terjadwal karena OPD juga membatu seperti armada truk, tenaga kerja angkut KBM itu ke TPA. Pasca banjir ini mereka masih bicara terus dengan kebutuhan masyarakat dari KBM itu, “ jelasnya.
Dia menambahkan pemkot juga merancang KMB dengan melibatkan lintas kordinasi forum CSR. “Misalnya ada lokasi bozem yang sulit dilakukan dengan manual. Nanti kita coba Forum CSR apakah ada perusahaan yang bisa bantu baik tenaga maupun peralatan kayak bozem sepinggan itu sedimentasi sudah mengeras,” tukasnya.
BACA JUGA