Top Header Ad

Akibat Pandemi, Pembangunan Rumah Sakit di Balikpapan Jadi Lima Lantai 

Kepala DKK Balikpapan Andi Sri Juliarty

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota melalui Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan terus berupaya agar pembangunan fisik Rumah Sakit di wilayah Balikpapan Barat bisa mulai teralisasi tahun 2022 ini.

Kepala DKK Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan, saat ini pihaknya masih mengurus proses amdalnya dulu, karena ada penambahan anggaran yang dasarnya dari perubahan Permenkes dari nomor 162 ke permenkes nomor 191 untuk fisik bangunan rumah sakit.

“Untuk pembangunannya fisiknya tergantung juga dari amdalnya apakah bisa selesai tahun ini, tapi kami berharap amdal bisa selesai tahun ini, termasuk pengosongan lahan agar clear and clean,” ujar Kepala DKK Balikpapan, Andi Sri Juliarty saat diwawancarai media, Jumat (27/5/2022).

Terkait lahan ada tim yang menangani sendiri dan memang harus dilakukan dengan persuasif, apalagi ada penambahan lantai rumah sakit yang awalnya tiga lantai menjadi lima lantai plus satu basement.

“Penambahan lantai ini bisa jadi akibat pandemi, sehingga harus ada jarak antar tempat tidur dan menambah ruang ICU minimal 30 persen dari kapasitas rumah sakit,” aku Dio biasa Andi Sri Juliarty disapa.

Ia menjelaskan untuk saat ini, Pemerintah Kota Balikpapan telah menyurati masing-masing keluarga yang terdampak melalui kecamatan, agar segera mengambil uang santunan yang telah dipersiapkan.

“Bapak Wali Kota sudah menyurat kepada seluruh keluarga terdampak untuk segera mengambil mengambil dananya. Jadi silahkan diambil. Jadi sudah disiapkan. Surat tersebut sudah disampaikan melalui pihak Kecamatan,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Dinas Kesehatan Kota Balikpapan mengajukan penambahan biaya dalam proyek pengerjaan rumah sakit di kawasan Kecamatan Balikpapan Barat.


Anggaran proyek pembangunan rumah sakit tersebut naik menjadi Rp 191 miliar, dari rencana semula yang berkisar Rp 162 miliar. Naik sekitar Rp 29 miliar.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Balikpapan Sabaruddin Panrecalle mengungkapkan bahwa berdasarkan aturan perlu adanya pemaparan yang jelas dan konkrit dari segi urgensinya untuk penambahan anggaran tersebut.

Sebab, menurutnya, berdasarkan tingkat kebutuhan paling urgensi, bahwa pembangunan rumah sakit sebenarnya paling tepat berada di Balikpapan Timur.

“Karena wilayah Barat dekat dengan RS Pertamina, Utara ada RSUD dr Kanudjoso Djatiwibowo, Tengah dan Kota ada RS Beriman. Sementara untuk Timur belum ada rumah sakit,” jelasnya.

Menurut Sabaruddin, diperlukan kajian ulang yang mendalam terhadap rencana pembangunan Rumah Sakit di Balikpapan Barat.

“Yang tidak kalah penting untuk diperhatikan yaitu Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) agar tidak terjadi masalah dikemudian hari,” pungkasnya

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.