Aktifis Lingkungan Tolak Perluasan Kawasan Industri Kariangau
BALIKPAPAN< Inibalikppan.com – Aktifis Lingkungan yang tergabung dalam Forum Pemerhati Teluk Balikpapan sepakat menolak perluasan Kawasn Industri Kariangau (KIK). Karena berdasarkan RTRW Balikpapan 2015-2032 Kawasan Industri Kariangau akan diperluas.
Saat ini Kawasan Industri Karingau sudah mencapai 6.000 hektar dari sebelumnya berdasarkan RTRW Balikpapan 2005-2015 hanya seluas 2.130 hektar. Rencananya Kawasan Industri Kariangau akan diperluas hingga ke hulu atau Pulau Balang.
Kordinator Forum Pedulu Teluk Balikpapan Husein mengatakan, perluasan Kawasan Industri Kariangau mengancam keberadaan Teluk Balikpapan karena hutan mangrove terus tergerus dan tersisa kini hanya 130 kilometer persegi.
Begitu pun kata Husein, habitat satwa langka dan dilindungi yang ada di Teluk Balikpapan akan semakin terancam populasinya diantaranya monyet hidung panjang atau bekantan, pesut, lumba-lumba tanpa sirip belakang, dan lumba- lumba hidung botol.
“Sebagian Kawasan itu sudah beralih menjadi industry ini yang menjadi ancaman terbesar, kalau yang kami advokasikan khususnya yang di KIK itu sudah ada 52 perusahaan yang memiliki ijin untuk melakukan aktifitas disana. Ini yang menjadi prioritas kami untuk penolakkan perluasan KIK sampai ke hulu Telouk Balikpapan sampai ke Pualau Balang itu pastinya sangat menganggu perairan Teluk Balikpapan,” kata Husein
Dia menambahkan, saat ini akibat perluasan Kawasan Industri Kariangau Balikpapan maupun pembukaan Kawasn Indusri Buluminung di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) telah berdampak pada menurunnya hasil tangkapan nelayan sekitar.
Laporan yang diterima para aktifitis lingkungan, tiga wilayah yang 80 persen warganya adalah nelayan yakni Pantai Lango, Jenebora dan Gresik di Penajam Paser Utara mulai mengeluhkan kesulitan untuk mendapatkan sehari 3 kg ikan sangat sulit sekali.
Teluk Balikpapan berada di antara Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara. Lalu lintas ataupun hilir mudik kapal di Teluk Balikpapan sangat padat khususnya aktifitas angkut batubara, migas, sawit maupun galangan kapal.
BACA JUGA