Amartha Dorong UMKM Jadi Motor Penggerak Desa Wisata
Jakarta, inibalikpapan.com, – PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), perusahaan layanan keuangan digital, menegaskan pentingnya peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional hingga mencapai target delapan persen.
Founder & CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra, mengatakan UMKM memiliki potensi besar untuk mendorong sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Namun, pengembangan ini memerlukan pendekatan yang tepat.
“Selama 14 tahun, kami membimbing lebih dari 2,7 juta UMKM dan melihat langsung bahwa UMKM bisa menjadi motor penggerak ekonomi, khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” ujarnya, dalam siaran pers, Selasa (28/11).
Sebagai langkah konkret, Amartha telah menandatangani nota kesepahaman dengan pemerintah untuk mengembangkan 50 Desa Wisata di Indonesia. Langkah ini bisa mendukung target devisa pariwisata sebesar 22,1 miliar dolar AS pada 2025, naik dari proyeksi tahun ini sebesar 7,38 hingga 13,08 miliar dolar AS.
Target kunjungan wisatawan mancanegara pun ditingkatkan menjadi 17 juta pada 2025, dibandingkan proyeksi 2024 sebesar 10,41 hingga 14,3 juta kunjungan. Sementara itu, di sektor ekonomi kreatif, pemerintah menargetkan ekspor tumbuh 5,15 persen dan jumlah tenaga kerja mencapai 74,58 juta orang pada 2025, naik signifikan dari 24,34 juta tahun ini.
UMKM dan Kolaborasi untuk Pariwisata Berkelanjutan
Andi menekankan bahwa peluang ini bisa UMKM manfaatkan untuk berkontribusi lebih besar. Meski demikian, UMKM di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, seperti akses pendanaan yang terbatas, kurangnya inovasi, dan rendahnya literasi digital.
“Di Amartha, kami percaya upskilling UMKM bisa dilakukan asalkan ada solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Kami telah mengembangkan pendekatan yang terbukti membantu UMKM ultra mikro berkembang, termasuk meningkatkan pendapatan mereka hingga lebih dari Rp300 juta per tahun,” jelas Andi.
Kerja sama ini juga melanjutkan kolaborasi Amartha dengan pemerintah dalam membangun pariwisata berkelanjutan. Salah satu contohnya adalah Desa Botubarani di Gorontalo, yang berhasil meningkat lewat program Desa Berdaya.
Plt Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dessy Ruhati, mengapresiasi inisiatif ini. “Program seperti ini sangat berdampak pada kesejahteraan masyarakat di desa wisata. Kami berharap kolaborasi ini dapat menjangkau lebih banyak desa wisata, sehingga kemakmuran bisa merata dan ekonomi warga ikut terangkat,” kata Dessy.
Melalui sinergi ini, berharap sektor UMKM, pariwisata, dan ekonomi kreatif dapat berkembang lebih pesat. Hal tersebut untuk mendukung cita-cita pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.***
BACA JUGA