Amerika Serikat Kirim Sistem Antirudal dan Pasukan ke Israel

Amerika Serikat Israel
Pentagon sebut segera perbanyak bantuan senjata Amerika Serikat kepada Israel (X/@MayraJaime_Host)

WASHINGTON, inibalikpapan.com – Amerika Serikat mengatakan akan mengirim pasukan AS ke Israel bersama dengan sistem antirudal AS yang canggih, Minggu (14/10/2024).

Pengerahan yang sangat tidak biasa yang dimaksudkan untuk memperkuat pertahanan udara negara tersebut setelah serangan rudal oleh Iran.

Presiden AS Joe Biden mengatakan langkah itu bertujuan membela Israel yang sedang mempertimbangkan pembalasan terhadap Iran setelah Teheran tembakkan lebih dari 180 rudal ke Israel pada 1 Oktober.

AS telah secara pribadi mendesak Israel untuk mengkalibrasi responsnya guna menghindari pemicu perang yang lebih luas di Timur Tengah.

Biden secara terbuka menyuarakan penentangannya terhadap serangan Israel terhadap situs nuklir Iran dan kekhawatirannya tentang serangan terhadap infrastruktur energi Iran.

Juru bicara Pentagon Mayor Jenderal Patrick Ryder menggambarkan pengerahan itu sebagai bagian dari  penyesuaian yang lebih luas dari militer AS dalam beberapa bulan terakhir.

Upaya ini untuk mendukung Israel dan membela personel Amerika Serikat dari serangan oleh Iran dan kelompok-kelompok yang didukung Iran.

Namun pengerahan militer Amerika Serikat ke Israel jarang terjadi selain latihan mengingat kemampuan militer Israel sendiri.

Beberapa bulan terakhir pasukan AS telah membantu pertahanan Israel dari kapal perang dan jet tempur di Timur Tengah ketika ada serangan Iran. Namun, mereka bermarkas di luar Israel.

Apa Itu THAAD?

Sistem Terminal High Altitude Area Defense, atau THAAD, merupakan bagian penting dari sistem pertahanan udara berlapis milik militer AS.

THAAD melengkapi pertahanan antirudal Israel yang sudah tangguh. Baterai THAAD biasanya memerlukan sekitar 100 tentara untuk beroperasi.

Sistem ini terdiri dari enam peluncur yang terpasang di truk, dengan delapan pencegat pada setiap peluncur, dan radar yang kuat.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi memperingatkan sebelumnya pada hari Minggu bahwa Amerika Serikat membahayakan nyawa pasukannya.

Ia katakan tentara AS telah mengoperasikan sistem rudal AS di Israel.”

“Kami telah melakukan upaya luar biasa dalam beberapa hari terakhir untuk menahan perang habis-habisan di wilayah kami. Saya katakan dengan jelas bahwa kami tidak memiliki batasan dalam membela rakyat dan kepentingan kami,” tulis Araqchi di X.

Namun, para ahli mengatakan Iran telah berusaha menghindari perang langsung dengan Amerika Serikat. Hal ini menjadikan pengerahan pasukan AS ke Israel sebagai faktor lain dalam kalkulasinya untuk maju.

Iran meluncurkan rudal dan pesawat nirawak ke Israel pada bulan April. Kemudian pada tanggal 1 Oktober, Iran menembakkan lebih dari 180 rudal balistik ke Israel seiring meningkatnya pertempuran antara Israel dan Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon.

Pejabat AS tidak mengatakan seberapa cepat pengerahan sistem itu ke Israel.

Pentagon mengatakan pengerahan THAAD ke Israel bagian selatan untuk latihan pada tahun 2019. Saat itu merupakan terakhir dan satu-satunya sistem itu berada di sana.

Lockheed Martin, pembuat senjata terbesar AS, membangun dan mengintegrasikan sistem THAAD yang dapat menembak jatuh rudal balistik jarak pendek dan menengah.

Raytheon, di bawah RTX, membangun radar canggihnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.