Anak yang Meninggal Karena DBD, Terlambat Dibawa ke RS
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Anak yang meninggal karena demam berdarah dengue (DBD) pekan kemarin, adalah pelajar SD di Kelurahan Gunung Samarinda Kecamatan Balikpapan Utara. Demikian disampaikan Kepala Puskesmas Gunung Samarinda Sulis Kartiningrum.
“Usianya 11 tahun, dia SD di Gunung Samarinda tinggalnya di RT. 04 Kelurahan Gunung Samarinda juga,” ujar Sulis
Menurutnya, anak tersebut, terlambat dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan karena panas yang diderita sejak lebaran atau setelah 6 hari baru dibawa ke rumah sakit Kanudjoso Djatiwibowo. Sehingga tak kemudian tak tertolong lagi.
“Jadi anak ini katanya sih sudah sakit waktu lebaran, karena lebaran itu dia panas tapi sama neneknya cuma dikasih obat, terus diajak keliling juga,” ujarnya
“Jadi dikasih obat turun panas, pas seminggu itu dia badannya langsung dingin, kemudian dibawa tapi sudah kritis sehingga tak tertolong lagi. Sudah 6 hari panas, mungkin karena neneknya gak begitu paham DBD,”
Dia mengatakan, setelah korban, kemdian dua adiknya juga terpaksa harus dirawat di rumah sakit karena DBD. Namun kedua adiknya, tidak terlambat saat dibawa ke rumah sakit, sehingga masih sempat tertolong dan kini telah keluar rumah sakit.
“Si kakak dulu masuk rumah sakit, gak lama terus meninggal. Adiknya panas jadi dibawa, ternyata di diagnos DBD juga. Adiknya dirawat hampir 6 hari. . Jadi tigaorang satu keluarga, jadi kakak dan dua adiknya itu masuk, tapi sudah keluar,’ ujarnya
“Anak (korban meninggal) ini juga setelah kita cek tidak pernah berobat ke puskesmas, makanya langsung dibawa ke rumah sakit. Adiknya usia 9 tahun dan 6 tahun, langsung opname kan karena sudah ada riwayat kaknya itu langsung ada tindakkan cepat,”
Pihak Puskesmas Gunung Samarinda pun telah berkoordinasi dengan pihak kelurahan maupun RT setempat karena dilakukan foging untuk pencegahan. Bukan hanya di RT. 04 tapi juga RT. 05 karena dianggap telah ada penularan.
“Kemarin sudah di fogging, hari ini (Selasa kemarin) di fogging lagi di RT. 04 meluas ke RT. 05 karena ada penularan. Hari Jumat juga dilakukan fogging. Hari minggu kerja bhakti juga, terus di fongging” ujarnya.
“Waktu dilakukan pemeriksaan jentik memang banyak juga ditemukan jentik disekitar situ, tapi kita sudah sampaikan ke Pak RT nya untuk kerja bhakti,”
Dia menambakan, pihaknya juga giat melakukan penyuluhan meminta warga Kelurahan Gunung Samarinda harus waspada DBD, khususnya melakukan pencegahan. Karena sudah ada korban yang meninggal.
“Di kelurahan kita melakukan penyuluhan, kebetulan ada rakor Posyandu, jadi petugas kami ada perawat sudah menyampaikan Kelurahan Gunung Samarinda sudah harus waspada sudah ada kasus DBD, sudah ada kematian satu orang,” ujarnya.
BACA JUGA