Andi Sri Juliarty : Kalau Ada Reaksi Demam Setelah Divaksin Jangan Panik
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota Balikpapan menggelar vaksinasi di Pusat Perbelanjaan Mall Pentacity Balikpapan Super Blok (BSB) pada Minggu (27/02/2022).
Vaskinasi terbuka bagi umum, termasuk anak usia 6-11 tahun dan lansia. Baik dosis satu, dosis dua, hingga dosis tiga ataupun booster bagi yang sudah interval 3 bulan dosis kedua.
Tampak Kepala Dinas Kesehatan Andi Sri Juliarty turut melayani masyarakat yang vaksinasi. Salah satunya saat melayani seorang perempuan yang akan vaksin booster.
“Vaksin ketiga, sebelumnya astrazaneca kedua kali, yang kedua kapan,” tanya wanita yang biasa disapa Dokter Dio itu. “Bulan Oktober (2021),” jawab wanita itu.
Dio pun menyatakam, artinya sudah lewat interval tiga bulan sesuai ketentuan terbaru Kementerian Kesehatan. Dio pun kemudian memeriksa kembali administrasi wanita itu.
“Tiga bulan sudah lewat, sekarang batas 3 bulan. Kita ceka ulang administrasi,” ujarnya
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Balikpapan itu pun kembali menanyakan, setelah divaksin dosis pertama dan dosis kedua, apakah ada reaksi.
Wanita itu menjawab hanya demam. Dio menyatakan, hal itu biasa karena masing-masing orang berbeda reaksi pasca di vaksinasi., demam dan linu-linu.
“Memang reaksi beda-beda masing-masing orang,” ujarnya
Dio meminta setelah vaksin aktifitas seperti biasa. Namun dia menyarankan, istirahat yang cukup dam banyak minum air putih. Kalau muncul efek demam, tak perlu panik.
“Gak usah panik, boleh minum satu tablet paracetamol,” ujarnya
Namun jika muncul efek yang berlebihan lanjutnya, wanita tersebut diminta untuk segera konsultasi dengan puskeesmas terdekat atau ke rumah sakit
“Keluarga semua di rumah sudah booster?” tanya Dokter Dio. “Sudah” jawab wanita itu.
Dokter Dio berpesan, jangan sampai ada anggota keluarga yang tidak vaksin.
“Jangan ada yang tertinggal ya, supaya terbentuk kekebalan kelompok keluarga,” ujarnya
BACA JUGA