Anggaran Perubahan 2017 dan 2018 Fokuskan pada Penanganan Banjir, Pemkot Dorong Pengembang Ikut Tangani Banjir
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah kota tidak akan mengambil kebijakan ektrem bagi pengembang perumahan di Balikpapan terkait penataan dan revitalisasi bendali dimasing-masing perumahan guna meminimalkan terjadi banjir di pemukiman sekitar atau wilayah hilir.
Wakil Wali kota Rahmad Mas’ud mendorong pengusaha untuk melakukan langkah yang sama dengan melakukan upaya pencegahan banjir.
“Kalau ada bozem di perumahan yang bermasalah kita ingatkan untuk perbaiki. Nggaklah kita mengambil langkah ektrem seperti penyetop,” tuturnya Jumat (12/5/2017).
Rahmad mengaku mendapatkan intruksi dari walikota untuk mengawasi proses perbaikan dan upaya jangka pendek dan menengah dalam penanganan banjir kota Balikpapan.
“Kita pasti lakukan pengecekan dilapangan.kalau sudah dipenuhi pengembangan tapi masih ada banjir kita akan cari solusi penanganannya,” ujarnya.
Menurutnya pemerintah akan komit dan focus pada pengananan banjir. Terutama pada APBD Perubahan alokasi dan anggaran 2018 khusus banjir akan lebih besar. Meski tidak menyebutkan angkanya, upaya keseriusan penanganan banjir menjadi perhatian seluruh SKPD terkait.
“”Beberapa alokasi dana yang tidak urgen dan penting di beberapa SKPD akan dialihkan maksimal menanggulangi banjir. Mengingat masalah banjir membutuhkan alokasi dana yang tidak sedikit. Seperti pembebasan lahan, revitalisasi sungai dan program lainnya,”jelasnya.
Diakui langkah pemerintah kota ini belum terlihat sekali karena akan berdampak kedepanya. Proses pengerukan terus dilakukan seperti yang dilakukan di areal DAM sungai AMpal, bozem Balikpapan Baru. “Hasilnya memang tidak cepat. Komitmen saya untuk mengontrol ini,”ucapnya.
Tingginya curah hujan, beberapa hari terakhir membuat sejumlah titik di kota Balikpapan kerap mengalami banjir seperti tugu Adipura, simpang Gunung Malang-Ahmad Yani, Beller, Dam dan sekitar MT Haryono, BDS, depan Global sport Balikpapan Baru, serta sejumlah titik lainya seperti Wonorejo Kampung Timur.
Sedikitnya ada 50 titik rawan banjir yang dicatat PU Kota dan membutuhkan penanganan khusus.
“Kita memang focus pengerukan di hilir. Terutama yang terpenting pelebaran sungai AMpal. Kita terus lakukan. Pasti ada penyelesaian tidak ada persoalan yang tidak dapat diselesaikan,”tukasnya.
BACA JUGA