Angka Partisipsi Pemilih Pilkada Balikpapan Capai 60 Persen
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Angka partisipasi pemilih menjadi salah satu indikator penting dalam keberhasilan pesta demokrasi. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Balikpapan mencatat angka sementara partisipasi pemilih Pilkada 2024 mencapai 60 persen.
Namun, proses rekapitulasi data masih berlangsung untuk memastikan keakuratan jumlah pemilih yang hadir di setiap TPS.
Ketua KPU Balikpapan, Prakoso Yudho Lelono, menjelaskan bahwa pihaknya terus berupaya menyelesaikan penghitungan daftar hadir dari seluruh kecamatan dan kelurahan.
Data ini akan memberikan gambaran utuh tentang tingkat antusiasme masyarakat dalam menentukan pemimpin baru, baik di tingkat provinsi maupun kota.
“Kami masih harus merekap data secara keseluruhan untuk mendapatkan angka partisipasi yang final,” ungkap Yudho, Senin (2/12/2024).
Pencoblosan yang digelar pada 27 November 2024 dimulai sejak pukul 06.00 hingga 13.00 Wita, kemudian dilanjutkan dengan proses penghitungan suara yang rampung pada Kamis dini hari, 28 November 2024. Yudho memastikan semua tahapan berjalan dengan tertib tanpa kendala berarti.
Angka sementara yang mencapai 60 persen ini menunjukkan adanya kemajuan, tetapi juga memberikan catatan penting untuk meningkatkan kesadaran pemilih di masa depan.
Kehadiran warga di TPS bukan hanya tentang kewajiban, melainkan juga wujud nyata dari kepedulian terhadap masa depan daerahnya.
“Partisipasi ini menjadi refleksi komitmen masyarakat dalam Pilkada. Kami berharap angka final nanti dapat menunjukkan hasil yang lebih menggembirakan,” ujar Yudho.
KPU Balikpapan terus mengevaluasi langkah-langkah yang bisa meningkatkan keterlibatan warga, seperti penyuluhan dan kampanye sadar pemilu.
Dalam konteks Pilkada, kerja sama berbagai pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat, diperlukan untuk membangun budaya politik yang sehat dan inklusif.
Melalui data partisipasi pemilih, KPU juga dapat mengidentifikasi tantangan yang mungkin memengaruhi tingkat kehadiran, seperti faktor geografis atau sosialisasi yang belum optimal. Dengan begitu, langkah strategis untuk Pilkada mendatang dapat lebih terarah.***
BACA JUGA