Angka Stunting di Wilayah Kodam VI Mulawarman Capai 3.800 Kasus
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Angka stanting di wilayah Kodam VI Mulawraman yakni mencakup Kaltim, Kalimantan Utara (Kaltara) dan Kalimantan Selatan (Kalsel) mencapai 3.800 kasus.
Hal itu disampaikan Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Tri Budi Utomo disela-sela Kampanye Percepatan Penurunan Stanting dan Pengukuhan Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting
Dia mengatakan, jumlah tersebut cukup tinggi. Karenanya sesuai instruksi Pemerintah Pusat menjadi tugas semua pihak untuk bersama menekan angka stunting hingga 14 persen.
“Memang dari keseluruhan Kodam VI Mulawarman ini ada sekitar 3.800 nah itu cukup banyak sehingga harus kita tekan sehingga menjadi 14 persen seperti harapan dari pemerintah,” ujarnya, Senin (26/09/2022).
Pangdam juga mengajak perusahaan-perusahaan untuk juga membantu menekan angka stunting melalui program CSR. Termasuk menjadi Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting
“Tentunya kita akan mengajak, tidak hanya dari pemerintah daerah dan BKKBN saja tapi ada perusahaan-perusahaan yang kita ajak untuk bisa menyakurkan CSR nya, melalui program ini dan turut membantu agar pengentasan stunting di seluruh Kodam VI Mulawarman ini bisa tercapai,” ujarnya
Pangdam pun berharap, sesuai dengan target Pemerintah Pusat pada tahun 2045 Indonesia bebas stanting. Dimana menuju Indonesia Emas yakni dengan memiliki SDM yang berkulitas.
“Seluruh TNI, bukan hanya Kodam VI Mulawraman, karena ini program pemerintah, harapan kedepannya tidak ada lagi anak stunting, sehingga pada tahun 2045 yang mana menuju Indonesia emas kita sudah memiliki SDM yang berkualitas,” ujarnya
Dalam kesempatan itu Pangdam meraih penghargaan dari Gubernur Kaltim Isran Noor dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai Bapak dan Bunda Stunting.
“Otomatis dengan adanya penganugrahan ini memacu kepada kami jajaran Kodam VI Mulawarman seluruhnya kepada seluruh jajaran kami agar juga ikut bisa untuk membantu nantinya BKKBN yang ada di wilayah untukmengatasi stunting ini,” ujarnya
“Mudah-mudahan program pemerintah ini pada tahun 2024 nanti Kaltim, Kaltara, Kalsel bisa mencapai angka yang tekan menjadii 14 persen, itu harapan kita semunya.”
BACA JUGA