Antisipasi Hoaks Pemilu, Kominfo Tingkatkan Patroli Siber dan Terima Aduan Masyarakat
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Memasuki tahun pemilu, Pemerintah mengingatkan masyarakat agar tak mudah percaya dengan berbagai informasi yang diterima.
Ha itu disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Aries Setiadi. Karena setiap pemilu selalu ramai hoaks atau berita bohong yang beredar.
Kementerian Komunikasi dan Informatika telah telah bekerja sama aparat penegak hukum dan penyelenggara platform media sosial
serta peningkatan patroli siber
“Kami akan lakukan peningkatan kesadaran masyarakat tentang bahaya hoaks Pemilu dan pentingnya memverifikasi informasi dari sumber yang dapat dipercaya,” ujarnya dikutip inibalikpapan.
“Kementerian Kominfo meningkatkan upaya patroli siber dan penerimaan aduan masyarakat terkait hoaks Pemilu,”
Langkah-langkah tersebut diharapkan, dapat mencegah maraknya hoaks pemilu. Masyarakat juga diimbay jangan sampai terpancing dengan yang berpotensi memicu emosi.
“Pastikan bahwa berita tersebut didasarkan pada fakta yang dapat dipertanggungjawabkan dan bukan hanya berdasarkan opini subjektif,” ujarnya
Bahkan, Menteri Budi Arie mengajak masyarakat untuk mencari informasi serupa dari beberapa sumber yang berbeda untuk memastikan kebenarannya.
“Bandingkan berita ketika menemukan berita yang terdengar
mencolok atau kontroversial,” ujarnya
Sementara itu, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semual A. Pangerapan mengingatkan saat ini teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) sudah mulai digunakan dalam menciptakan hoaks.
“Kemarin mungkin teman-teman juga sudah melihat bahwa video Presiden tahun 2015 dilakukan editing menggunakan Ai dan seolah-olah Presiden Jokowi mengucapkannya dalam bahasa Mandarin,” tuturnya.
Oleh karena itu, Dirjen Semuel mendorong masyarakat mencari informasi dari sumber terpercaya khususnya dari media besar. Harapannya agar penyebaran hoaks dapat ditekan.
“Masyarakat mulai hati-hati karena penggunaan ya ini sudah makin canggih. Sepintas itu hampir seperti aslinya, dengan kemajuan teknologi ini para pemain (pembuat dan penyebar hoaks) sudah mulai menggunakan teknologi,” ujarnya
BACA JUGA