Antisipasi Keterlibatan Dalam Demo Lanjutan, Pelajar Diberi Tugas dan Guru Pantau di Lapangan

Rapat unsur muspida yang dihadiri Wali Kota, Kapolresta, Dandim, Ketua DPRD , Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Forum Kerukunan Antar Umat Beragama

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Mengantisipasi keterlibatan para pelajar dalam aksi demo lanjutan yang kabarnya akan digelar pada Kamis (15/10), Dinas Pendidikkan Kota Balikpapan telah meminta Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) untuk memberikan tugas kepada para pelajar.

“Akan diberi tugas dari Jam 9 sampai jam 2 siang, kita sudah sarankan kepada MKKS untuk diberikan tugas atau secama midle tes, supaya mereka di rumah semua,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Muhaimin usai rapat dengan muspida, Selasa (13/10).

Selain memberi tugas kepada pelajar, guru-guru pembina dan MKKS akan memantau langsung di lapangan. Sehingga bisa tahu langsung jika ada muridnya yang terlibat dalam aksi demo penolakan Undang-undang Cipta Kerja  jika memang berlangsung.

“Nah mulai Kamis nanti diberi tugas, tetap ada guru-guru pembina di lapangan dan Ketua MKKS jadi bisa tahulah masing-masing,” ujarnya.

Para orangtua juga diminta memantau anaknya, termasuk memantau whatsap grup dan media sosial (medsos).  “Para orangtua kita minta memeriksa WA grupnya di medsos supaya di hari Kamis itu mereka tidak terlibat,” katanya.

Sementara terkait ketrelibatan pelajar dalam aksi demo pada Kamis dan Jumat pekan kemarin, Muhaimin mengungkapkan, kemungkinan hanya karena diajak dan ingin rame-rame. Setelah jenuh belajar daring dalam beberapa bulan akibat pandemi covid-19.

“Mereka jenuh. Kan belajar daring itu jenuh begitu ada yang ajak, mereka pinginnya rame-rame aja. Kalau ikut demonya mereka gak tahu lah. Karena diajak demo, ya gabung. Namanya anak-anak, biasa,” tandasnya.

Dalam aksi demo pertama pekan kemarin, ada 5 pelajar yang terjaring oleh kepolisian karena ikut aksi demo. Kemudian di hari kedua ada puluhan pelajar tingkat SMP maupun SMA yang diamankan dan diberikan pembinaan.

“Tapi mudah-mudahan dengan adanya pembinaan, kemarin diapnggil orangtuanya sudah berubah. Yang hari pertama kan sedikit, cuma 5 yang di hari Kamis, nah yang di hari Jumat banyak,” katanya.

“Mereka belum sempat ikut, mereka di sweeping, pas mereka mau gabung di sweeping, dibawa ke Polresta diamankan. Jadi belum ikut sampai teriak-teriak kesana, tapi saya yakin yang lolos juga ada.”tukasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.