Top Header Ad

APD Terbatas, Puskesmas di Balikpapan Gunakan Jas Hujan

Ilustrasi

BALIKPAPAN, Inibalikpapan – Tenaga Medis Pusakemas di Kota Balikpapan terpaksa menggunakan jas hujan saat mengunjungi orang dalam pengawasan (OPD), karena alat pelindung diri (APD) terbatas dan lebih diprioritaskan di rumah sakit (RS).

“Untuk menyiasati di puskesmas untuk kunjungan rumah pada pasien ODP memang teman-teman puskesmas sudah menggunakan jas hujan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty.

“Sama di seluruh Indonesia juga begini (gunakan jas) ditingkat puskesmas, karena APD yang ada kita utamakan pada resiko infeksinya lebih besar di rumah sakit,”

Menurutnya, disejumlah RS, seperti di RS Kanudjoso Djatiwibowo untuk mengantisiasi keterbatas APD, pihak rumah sakit terpaksa membatasi tenaga medis yang menjemput pasien dari sebelumnya 4 orang, kini hanya 2 orang

“Nah sekarang yang ada di RS kan terbatas sehingga rumah sakit membuat strategi sendiri bagaimana mengefisinesi pengunaan APD, contoh Kanudjos ketika pasien masuk,” ujarnya

“Jadi Kanudjoso menugaskan 1 perawat yang memang khusus jemput pasien masuk. Jadi berbagai langkah efisiensi dilakukan,”

Sekain itu lanjutnya, RS Kanudjoso juga kini mulai membeli sendiri, karena bantaun dari Pemerintah Pusat kurang. “Kanudjoso sudah mulai membeli sendiri, mengupayakan mencari sendiri itu artinya droping dari provinsi sudah habis,” ujarnya.

Sementara Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi berharap, nantinya Embarkasi Haji Batakan bisa juga digunakan untuk merawat pasien. Karena Menteri Agama juga telah meninjau Embarkasih Pondok Gede Jakarta untuk dijadikan ruang  observasi.

“Karena tadi saya lihat Menteri Agama sudah meninjau Pondok Gede mungkin Pondok Gede akan menjadi karantina rumah. Mudah-mudahan nanti Embarkasi Haji juga, jadi kita punya tiga tempat yang untuk persiapan kita,” ujarnya

Selain itu lanjutnya, untuk sementara pasien yang mendapat prioritas perawatan di RS adalah yang memiliki resiko tertinggi penularannya “Paling penting riwayatnya dari mana. Apakah dia pernah ke Jakarta, apakah dia pernah ketemu clutser Bogor,” ujarnya.

“Riwayatnya yang penting dia berhubungan dengan siapa. Apakah dia pernah kontak dengan orang yang berasal dari luar negeri. Itu memang priorutasnya. Nanti kalau sudah ada rapid tes nya bisa kita coba . Tapi patokannya itu dulu yang penting riwayatnya.”

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.