Arab Saudi Batasi Ibadah Haji 2021 untuk Domestik dan Ekspatriat, Hanya 60 Ribu Jiwa
JAKARTA, Inibalikpapan.com – Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah mengumumkan bahwa skema haji tahun ini hanya untuk warga negara sendiri dan warga asing (ekspatriat) yang saat ini bermukin disana.
Menteri Agaman (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, Pemerintah Arab Saudi juga menetapkan kuota hanya sekitar 60 ribu. Sehingga tidak membukan untuk negara lain. Karena masih pandemi covid-19 yang masih mengancam.
“Pemerintah Saudi mengumumkan haji hanya dibuka untuk domestik dan ekspatriat saja. Dengan menimbang keselamatan dan keamanan jemaah dari ancaman Covid-19 yang belum reda,” kata Menag Yaqut Cholil Qoumas.
“Sebagaimana Pemerintah RI, keselamatan dan keamanan jemaah, selalu menjadi pertimbangan utama. Jumlah kuota ditetapkan 60 ribu, ini jauh lebih banyak dibanding tahun lalu,”
Menag mengapresiasi Kerajaan Saudi Arabia yang akhirnya menyampaikan keputusan resmi terkait penyelenggaraan haji 2021. Keputusan ini menjadi pedoman yang jelas bagi umat muslim seluruh dunia, tidak hanya Indonesia.
“Keputusan ini menunjukkan Saudi menomorsatukan aspek keselamatan dan kesehatan jiwa jemaah.,” ujarnya.
Dengan pembatasan ini, maka protokol kesehatan akan tetap bisa berjalan dengan baik sekaligus mengantisipasi potensi penularan wabah dengan jumlah yang masif.
Menag berharap, keputusan ini juga mengakhiri polemik atau munculnya informasi hoaks selepas pengumuman pembatalan keberangkatan jemaah haji Indonesia pada 3 Juni lalu.
“Keputusan Saudi senapas dengan semangat Indonesia yang ingin menjaga keselamatan jemaah. Diharapkan masyarakat untuk patuh menjaga protokol kesehatan agar Covid segera tertangani sehingga jika tahun depan haji bisa dilaksanakan lagi kita sudah siap,” tandasnya.
Menag mengajak semua pihak untuk mengambil hikmah dari peristiwa ini. Calon jemaah haji diharapkan tetap bersabar dan tawakal. “Mari sama-sama berdoa semoga pandemi segera berlalu. Ibadah haji tahun depan bisa berjalan dengan normal dan tenang kembali. Innallaha ma’ana,” harap Menag.
“Kita sekarang akan fokus pada persiapan penyelenggaraan haji 1443 H. Pemerintah Indonesia akan secara aktif dan lebih dini melakukan komunikasi dengan Pemerintah Saudi untuk mempersiapkan pelaksanaan haji jika tahun 2022 ibadah haji dibuka kembali,” tukasnya.
BACA JUGA