ASN, Ketua RT dan Satgas Covid-19 di Balikpapan Wajib Booster
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pegawai dilingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan, Ketua RT hingga petugas Satgas Covid-19 wajib mengikuti vaksinasi booster atau dosis ketiga.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, Andi Sri Juliartry mengatakan, Wali Kota Balikpapan telah menerbitkan Surat Edaran wajib vaksin booster bagi pelayan publik. Sesuai ketentuan dari Pemerintah Pusat.
“Ada surat edaran Wali Kota bahwa mereka segera divaksin, karena pelayan publik. Mengikuti Keputusan Kementerian Kesehatan,” ujar Anda Sri Juliarty kepada Inibalikpapan.com, Selasa (1/3/2022).
Menurut Dio, biasa Andi Sri Juliarty disapa menambahkan, para pegawai,Ketua RT hingga Satgas Covid-19 selama ini berhadapan langsung dengan warga sehingga sangat rentan terpapar. Karenanya wajib mengikuti vaksin booster.
“Pak Wali Kota mengeluarklan surat edaran bagi pemberi layan publik, ASN, lurah, camat, Pak RT, Tim Satgas karena mereka yang berhadapan langsung menangani masyarakat,” uja Doi.
Juru Bicara satgas Penanganan Covid-19 Kota Balikpapan itu mengungkapkan, kebijakkan itu juga untuk mengejot vaksinasi booster bagi pelayan publik yang saat ini masih sangat rendah.
“Pelayan publik masih 8,3 (tapi) di Kaltim kita tertinggi. Makanya kita mengutamanakn pelayan publik karena mereka berinteraksi dengan masyarakat,” akunya.
Selain itu kelompok lansia juga menjadi prioritas karena juga sangat rentan. Apalagi, saat ini kasus kematian mayoritas lansia maupun yang komorbit dan yang belum divaksin.
“Lansia 19,96 persen . Kalau tenaga kesehatan sudah selesai. Untuk remaja baru akan mulai,” ujarnya.
Dia mengatakan, ada dua penyebab rendahanya capain vaksinasi booster saat ini di Kota Balikpapan yakni terkait interval dari dosis kedua yang sebelumnya enam bulan kini menjadi tiga bulan.
“Kendalannya adalah kemarin kan 6 bulan, baru dua (tiga) hari ini berubah,” kata Dio.
Kemudian tingginya kasus konfirmasi positif covid-19 akibat varian omicron. Karena setidaknya dalam satu kasus positif 15 kontak erat untuk tracing, sehingga urung vaksin.
“Kedua meningkatnya kasus erkonfirmasi positif, itu kan setidaknya 15 orang kontak erat, jadiu 15 orang itu gak divaksin yang tadinya sudah mendaftar akhirnya mundur,” ujarnya.
Dia menjelaskan, jika satu hari kasus mencapai 700-an atau bahkan sempat menyentuh 980 kasus positif. Jika di kali 15 kontak erat, sehingga jumlahnya cukup besar.
“Bayangkan kalau satu hari kasus kita 700, kali 15 kontak erat berapa warga
Yang harus dipantau dulu menjadi status karantina, sehingga tidak bisa divaksin, itu yang jadi kendala untuk booster,” ujarnya.
Hingga kemarin, capaian vaksinasi booster untuk lansia baru sekitar 19,96 persen. Sedangkan pelayan publik bahkan baru sekitar 8,3 persen. Meski sudah ada edaran Wali Kota.
“Untuk itu kepada mereka seperti ASN, Ketua RT, dan Sangat Covid untuk bersama-sama mengikuti vaksinasi di lokasi sentra-sentra vaksin yang disiapkan pemkot Balikpapan,” pungkasnya.
BACA JUGA