Balai Kesehatan ABK Sedang Didaftarkan ke Kemenkes, Wali Kota Balikpapan Berharap Jadi Percontohan Nasional

Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud bersama istri saat lomba memeriahkan Kemerdekaan ke 78 RI bersama ABK Balikpapan pelayanan Kesehatan ABK Kota Balikpapan, Sabtu (19/8/2023).

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Kota Balikpapan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki Balai Pelayanan Kesehatan Anak Berkebutuhan Khusus. Bahkan UPTD Balai ABK ini sudah ditinjau Kementerian kesehatan dan nanti akan diregistrasi di Kementerian Kesehatan RI.

Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud berharap keberdaan balai layanan ini menjadi yang terbaik di Indonesia bahkan menjadi percontohan/rujukan buat daerah lainya.

“Bahkan daerah lain bisa lebih baik dari Balikpapan. Kalau itu bisa berarti Balikpapan berhasil memberikan contoh bagi daerah lainya,” ujarnya saat peluncuran program inovasi Ayah Bisa di UPTD Balai layanan kesehatan ABK, Sabtu (19/8/2023).

Rahmad menggariskan bahwa apa yang dilakukan pemerintah termasuk pendirian Balai Layanan Kesehatan ABK ini masih jauh dari kata layak dan sempurna. “Namun itulah ikhtiar kita. Tidak ada yang sempurna. tapi niat baik memperbaiki untuk memberikan pelayanan kepda warga,” tandasnya.

Wali Kota juga mengatakan orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus ini merupakan bagian dari rahasia sang pencipta. Jika orang tua ikhlas menerima dan merawatnya, Insyaallah ada hikmah.

“Allah Maha tau apa yang diberikan kepada kita. tinggal kita saja ikhlas atau tidak ikhlas. ini sudah takdir dan tugas kita hanya merawat. tugas kita itu saja termasuk pemerintah tugas memberikan fasilitas dan pelayanan kepada warga,” ujarnya.

Pada kesempatan sama, orang tua salah satu ABK,Silvia Rahmadani menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Balai dan seluruh terapis dalam pendampingan anak-anak.

“Karena secara cepat dalam waktu dua tahun anak saya sudah bisa mengikuti di sekolah biasa. Sekarang sudah masuk di TK umum,” ujarnya.

Anaknya terkadang menjadi inspirasi bagi teman-teman di sekolahnya. “Luar biasa pak wali dan bu wali keberadaan UPTD ini sangat berarti karena makin banyak keberadaan anak-anak ini namun dengan fasilitas yang disiapkan pemerintah akan lebih memudahkan kami orang tua dalam memberikan pendampingan dan lebih cepat menemukan apa yang menjadi kelemahannya. dan bisa mendampingi dengan kebesaran hati dan ikhlasan,” tambahnya.

Sebelumnya layanan ini melekat pada Puskesmas Damai. Namun semenjak dibuat perwali pada tahun 2022, UPTD ini dipimpin Kepala UPTD dr Fatimah.

“Kepala UPTD sudah bergerak cepat membuat layanan ini sampai dikenal sampai ditingkat nasional. benar dr Fatimah sudah diundang dan Kementerian kesehatan bahkan kesini mareka mau lihat Balikpapan ini bikin apa sih,” ucap Kepala DKK dr Andi Sri Juliarty, Sabtu (19/8.2023) kemarin.

Balai ini katanya harus teregistrasi di Kementerian Kesehatan. lanjut Dio, di Kementerian, UPT yang dikenal hanya puskesmas. “ini akan didaftarkan sebagai klinik bukan puskesmas. kami antar ini untuk diregister. biar ada nomornya. kalau teregister dapat bantuan program pusat,” ujarnya.

UPTD Balai Pelayanan kesehatan ABK ungkap Dio menjadi satu-satunya milik pemerintah kota bahkan baru yang pertama di Indonesia. “Di Bontang ada tapi itu lebih ke autis saja. kalau disini semua jenis layanan anak berkebutuhan khusus. di Bontang dikelola dibawah disdik bukan dinkes,” ungkapnya.

selain itu kata Dio ada dua layanan yang mendukung ABK di Balikpapan yakni Balai yang lebih pada penanganan terapis, sedangkan tiga SLB lebih pada pendidikan. “kami berkolaborasi kalau disini sudah mantap, otot-otot sudah dilatih, sensorik dan motorik sudah dilatih setidaknya sudah bisa pulpen atau pinsil itu bisa masuk slb. Jadi kita siapkan itu untuk konsenterasi anak,” jelasnya.

“Disini bukan sekolah.kalau ada ayah-ayah bertanya kok disini tidak diajar matematika atau bahasa, nah itu nanti dapatnya belajarnya di SLB. Jadi misalnya ada yang masuk sekolah dulu terus ada waktunya datang kesini dikombinasikan bisa saja,” tuturnya.

Di UPTD Balai Pelayanan Kesehatan ABK ini memiliki personil sebanyak 16 orang, dengan terapis sebanyak 7, didalam terdapat psikolog klinis, terapi perilaku, terapis wicara dan terapi okupasi. Bagi orang tua yang membawa anak ke balai akan ditangani oleh terapi dengan biaya sekitar Rp40 ribu untuk sekali konsultasi.

Sementara untuk jumlah ABK di kota Balikpapan tercatat ada 600 anak sedangkan di tingkat nasional berjumlah 5,5 juta anak. Belum diketahui penyebab kenaikan sangat tinggi jumlah anak berkebutuhan khusus di Indonesia yang awalnya 900 ribu anak lebih itu.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.