Balikpapan Butuh RSJ, Penanganan ODGJ Lebih Efektif
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Balikpapan menilai bahwa penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di kota ini membutuhkan perhatian lebih.
Termasuk pembangunan fasilitas yang memadai seperti rumah sakit jiwa. Mengingat jumlah ODGJ yang terus meningkat setiap tahun, Balikpapan, sebagai kota berkembang dan berperan sebagai penyangga Ibu Kota Negara (IKN), membutuhkan fasilitas kesehatan mental yang lebih lengkap.
“Kota Balikpapan sudah saatnya memiliki rumah sakit jiwa. Hal ini penting karena Balikpapan akan menjadi rujukan layanan kesehatan jiwa untuk wilayah sekitar, seperti Paser dan Penajam Paser Utara (PPU). Selama ini, penanganan ODGJ banyak menumpuk di RS Jiwa Atmajaya Samarinda,” ujar Kepala Dinsos Balikpapan Edy Gunawan kepada media, Kamis (7/11/2024).
Edy juga menyebutkan bahwa Pemerintah Kota Balikpapan telah mengusulkan pembangunan rumah sakit jiwa kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Bappenas.
“Balikpapan sudah menjadi penyangga IKN, dan fasilitas kesehatan mental seperti rumah sakit jiwa menjadi kebutuhan yang sangat mendesak. Kami berharap pembangunan ini segera terealisasi,” tambahnya.
Sebagai langkah lebih masif dalam penanganan ODGJ, Dinas Sosial Kota Balikpapan telah membentuk Tim Si Poter di beberapa kecamatan, dengan melibatkan berbagai pihak terkait. Saat ini, tim sudah terbentuk di Kecamatan Balikpapan Selatan dan Balikpapan Tengah, dan rencananya akan dibentuk juga di Kecamatan Balikpapan Barat dan kecamatan lainnya. Tim ini terdiri dari Kasi Trantib, KasiPermas, Bhabinkamtibmas, Babinsa, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK), dan relawan yang bekerja secara terpadu untuk menangani ODGJ di kota ini.
“Dengan adanya rumah sakit jiwa yang memadai dan tim Si Poter yang bekerja secara terintegrasi, diharapkan penanganan terhadap ODGJ di Balikpapan bisa lebih efektif dan menyeluruh,” akunya.
Diberikan Bimbingan Keluarga
Edy Gunawan membuka dan memberikan sambutan kegiatan sosialisasi bimbingan keluarga ODGJ dan pembentukan Si Poter. Edy Gunawan mengatakan, Kota Balikpapan sudah menjadi penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN). Hal tersebut akan memacu perkembangan Pembangunan dan perekonomian yang pesat di Kota Balikpapan.
“Namun harus diwaspadai, ada dampak sosial negatif yang akan muncul, salah satunya dampak psikologis. Di mana Kota Balikpapan pertumbuhan penduduknya meningkat, persaingan mencari kerja meningkat dan beban kerja semakin meningkat pula. Hal ini akan menimbulkan gangguan psikologis yang berkelanjutan. Yang tidak kuat bisa menjadi ODGJ. Kemunculan ODGJ masalah serius bagi Kota Balikpapan,” ujarnya.
Edy Gunawan menyebutkan, penanganan ODGJ banyak cara yang dilakukan oleh Dinsos Kota Balikpapan. “Oleh Pak Tukiyo, para ODGJ dikumpulkan diajak senam bersama, diberi siraman rohani, diajak ngobrol supaya ceria. Itu cara-cara penanganan ODGJ selain Upaya medis,” ujarnya.
Terhadap kegiatan tersebut, Edy Gunawan berharap agar terjalin sinergi yang baik dengan terbentuknya tim ini.
“Penanganan ODGJ tidak bisa dilakukan oleh Dinsos sendiri. Perlu sinergi dari bapak dan ibu semua. Semoga melalui kegiatan ini, penanganan ODGJ di Kota Balikpapan lebih baik lagi. Saya ucapkan terimakasih kepada bapak dan ibu atas kehadirannya,” pungkas Edy Gunawan.
BACA JUGA