Balikpapan Dalam Ancaman Bencana Banjir dan Tanah Longsor
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Kota Balikpapan kini dalam ancaman bencana banjir dan tanah longsor. Pasalnya, setiap turun hujan hampir setiap wilayah selalu digenanggi air, seperti yang terjadi di Jumat (22/07) dinihari,
Dari informasi yang diterima inibalikpapan.com, sejumlah wilayah yang mengalami banjir diantaranya Gang Manunggal RT 35 MT Haryono dan kawasan Beller, Kelurahan Damai. Banjir juga terjadi di RT 29 Kelurahan Tritip
Ketinggian air bervariasi antara 20 hingga 50 cm. Di Gang Manunggal ketinggian air mencapai 50 cm, sehingga sejumlah kendaraan pun mogok. Banjir salah satunya disebabkan tingginya sendimentasi.
“Kita minta drainase dikeruk karena sudah tinggi sedimentasi,” kata Ahmad warga Bukit Damai Sentosa (BDS) RT 35, Manunggal Kelurahan Damai Bahagia.
“Dah lama nggak hujan memang. Kalau nggak dikeruk sedimen bisa banjir lagi apalagi sekarang musim hujan,”
Hujan deras tidak hanya menyebabkan banjir tetapi juga menimbulkan tanah longsor seperti yang terjadi di RT 45, Klandasan Ulu Jalan Milono. Beruntung tidak menyebabkan korban jiwa.
“Hanya tembok pembatas yang roboh kayaknya tidak mampu menahan air hujan. Rencananya akan di perbaiki siang ini. hala itu dilakukan mengantisipasi adanya musibah yang lebih besiar lagi,” kata Sukarwanto Ketua Rt 45.
Sementara data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan terdapat puluhan titik banjir di sejumlah kecamatan yakni
banjir menggenangi kawasan pemukiman Wonorejo RT 38 gunung Samarinda, Manggar baru Rt 38 dan 17, Kelurahan Tritip RT 1, 2, 9, 10 22. 23, dab RT 29, Kelurahan Manggar juga mengalami banjir di RT 6, 7 dan 9.
Kawasan MT Haryono seperti Gang Ulin dan diatasnya Transmart PT sutindo, Jalan Zainal Arifin Beller, Jalan Asnawi Arbain. Masih di kawasan MT Haryono, banjir juga terjadi Perumahan Departemen Sosial, Batu Ampar RT 28 Jalan Pattimura.
Banjir juga melakukan menggenangi rumah warga dan jalan Soekarno-hatta Km 17 Karang Joang, Perumahan Graha Indah.Sedangkan longsor terjadi didua titik yakni RT-25 Mekarsari dan RT 45 klandasan Ulu.
Dus titik paling parah terkena genangan air di Wonorejo Kampung Timur dan Km 17 dekat jembatan timbang.
“Di Km 17 sampai macet karena air menutup badan jalan hingga 50 cm sehingga macet sepanjang 2 KM,” imbuhnya.
Kareanya Suseno menghimbau kepada masyarakat agar menjaga lingkungan terutama drainase, jangan sampai tersumbat.Termasuk masyarakat yang tinggal di daerah berbukit.
“Kita juga menghimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan karena akan menutupi jalan air di drainase,” himbaunya.
“Jangan sampai alur drainase tersumbat karena berbahaya bagi yang tinggal di kemiringan. Karena itu jangan buang sampah sembarangan, masyarakat juga harus meningkatkan kewaspadaan bahaya longsor,”
BACA JUGA