Balikpapan Dapat 10 Ribu Dosis Vaksin DBD

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Balikpapan pada tahun ini meningkat. Melihat angka tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melakukan intervensi dengan memberikan vaksin berdarah dengue.

“Ini pertama kali jenis vaksin DBD. Ini jenis vaksin baru,” jelasnya Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, dr Andi Sri Juliarti kepada media, Senin (9/10/2023).

Balikpapan diberikan pemerintah provinsi Kaltim sebanyak 10 ribu dosis. Vaksin ini akan disuntikkan sebanyak dua kali pada anak, dengan jarak tiga bulan dari suntik pertama.

“Kita mengambil sasaran anak usia 6 sampai 15 tahun, karena memang data Balikpapan usia tersebut yang banyak terkena dengue, jumlah ini belum mencukupi untuk seluruh anak usia 6 sampai 14 tahun di Kota Balikpapan,” ucapnya.

Ada dua kota di Kaltim yang diberikan intervensi baru untuk DBD, yakni Bontang dan Balikpapan. Untuk di Bontang intervensi dilakukan dengan wall bacia

“Bagaimana membuat nyamuknya itu seperti mandul. Kalau di Balikpapan, intervensi yang dicoba adalah memberikan vaksin berdarah dengue,” ungkapnya.

Dinas Kesehatan Kota Balikpapan terlebih dahulu akan menyasar wilayah terbanyak kasus DBD di Balikpapan, yakni wilayah Kecamatan Balikpapan Utara dan Balikpapan Tengah.

“Kita akan mulai pertama pada sekolah-sekolah di wilayah tersebut, hari ini kami akan sosialisasikan kepada seluruh Kepala Sekolah yang ada di utara dan di tengah, tentang bagaimana vaksin DBD ini supaya diteruskan dulu kepada orang tua sebelum kita akan memulainya kira-kira pada bulan November nanti,” ujarnya.

Pihaknya berkunjung ke sekolah-sekolah untuk melakukan vaksinasi dan penyuntikannya dilakukan tenaga Puskesmas. Namun, puskesmas tidak membuka layanan.

Untuk itu, hal ini harus disosialisasikan terlebih dahulu karena ini jenis vaksin baru dan perlu mendapat persetujuan dari ke pihak sekolah dan orang tua. “Ini memang bukan imunisasi wajib,” terangnya.

Usai vaksinasi 10 ribu dosis yang bernilai Rp 10 miliar selesai, selanjutnya masih belum diketahui vaksinasi ini diberikan pemerintah provinsi atau akan diteruskan ke pemerintah kota.

“Biasanya memang bantuan dari pusat maupun dari provinsi itu bersifat stimulan. Diharapkan daerah yang meneruskan,” tuturnya.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatatkan angka kasus dengue (DBD) kian tinggi. Saat ini Kemenkes tengah mengkaji mengenai realisasi dan kemungkinan bakal jadi program nasional pada 2025 mendatang. 

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi mengatakan, sejak pertama kali muncul pada 1968, kasus DBD di Indonesia hingga Agustus 2023 angka  mencapai hingga sekitar 60 ribu kasus. Puluhan ribu kasus itu menyebar di berbagai daerah di Indonesia yang notabene wilayah endemis DBD. 

Berbagai upaya dilakukan untuk bisa menanggulangi kasus DBD agar tidak terus meningkat, bahkan mematikan. Angka kematiannya sendiri tercatat sebanyak 430 kasus hingga Agustus 2023. Salah satu upaya yang tengah digodok adalah mengenai vaksinasi DBD.

“Vaksin adalah inovasi baru sebagai upaya mencegah terkena demam berdarah. Ini (vaksin DBD) sudah mendapatkan izin BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) pada Agustus 2022 lalu,” kata kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi dalam acara perayaan Hari Olahraga Nasional 2023 di Jakarta International Velodrome, Pulo Gadung, Jakarta Timur,

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.