Balikpapan di Februari Alami Deflasi 0,26 Persen
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com- Sepanjang bulan Febuari 2017 kemarin, Kota Balikpapan mencatatkan deflasi 0,26%. Hal ini didorong koreksi harga bahan makanan yang mengalami penurunan.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kota Balikpapan mencatat, penurunan harga dari kelompok volatile food yang mencatat andil deflasi bulanan sebesar -0.56% (month to month) terutama dari sub-kelompok daging ayam, ikan dan sayuran.
Meskipun terjadi kenaikan harga yang cukup signifikan pada komoditas cabai rawit sejak beberapa bulan.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Suharman Tabrani mengatakan dalam pencapaian inflasi tahun ini yang berada pada kisaran 5 persen, menjadi tantangan tersendiri dengan beberapa faktor yang diperkirakan akan menyumbang tekanan inflasi ke depan seperti listrik.
Diketahui kebijakan kenaikan tarif listrik tahap II dan III yang diperkirakan terjadi pada bulan Maret dan Mei 2017, dan banjir disejumlah sentra produksi yang diperkirakan akan menganggu panen dan permasalahan tata niaga khususnya untuk komoditas pangan umum.
“Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam pencapaian inflasi 2017 karena beberapa faktor yang akan menyumbang tekanan inflasi,” tuturnya, (1/3/2017).
Antisipasi atas kondisi tersebut, Bank Indonesia akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah dan Instansi lainnya untuk mempersiapkan langkah-langkah antisipatif dan program inovatif agar target inflasi Balikpapan dapat kembali menyasar pada kisaran 5%±1.
“Target inflasi Balikpapan tahun ini dapat kembali menyasar dikisaran 5% plus minus 1,” sebutnya.
Sedangkan, inflasi inti juga memberikan andil inflasi sebesar 0.17% (mtm), terutama disumbang oleh kenaikan harga tarif pulsa ponsel dan sewa rumah. Sementara secara tahunan, inflasi IHK tercatat sebesar 4,68% (yoy) masih dalam koridor sasaran inflasi 5%±1% (yoy).
“Secara umum, penyebab utama deflasi pada bulan Februari adalah dari penurunan harga beberapa komoditas makanan seperti daging ayam ras, ikan layang/benggol dan ikan tongkol/ambu-ambu. Sementara yang menjadi penyumbang inflasi pada bulan Februari 2017 adalah cabe rawit, tarif listrik, tarif pulsa ponsel dan sewa rumah,” tukasnya.
BACA JUGA