Balikpapan Menuju Kota Industri, Andalkan Pangan dan Hulu Agro

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Kota Balikpapan masih mengandalkan PAD dari kota Jasa. Maka saat ini Kota Balikpapan harus bersiap mewujudkan diri sebagai kota industri. Sebagai kota penyangga dan kota terdekat dari IKN, ada peluang besar sektor industri berjalan di Kota Beriman.

Kepala DKUMKMP Kota Balikpapan Heruressandy mengatakan, sesuai data BPS terdapat 98 unit industri kategori besar dan sedang aktif beroperasi.

Khusus klaster industri kecil menengah (IKM) makanan dan minuman mengambil porsi terbesar 44,9 persen dari total IKM yang ada di Balikpapan. Selanjutnya industri pakaian 12 persen dan sisanya kelompok industri lainnya.

Menurutnya kehadiran raperda ini penting untuk pengembangan industri yang terdiversifikasi melalui strategi hilirisasi komoditas nonmigas. Terutama kebutuhan diversifikasi industri pada potensi sumber daya baru dan terbarukan.

“Strategi prioritas saat ini tertuju pada industri pangan yang mengandalkan komoditas perikanan, pertanian, dan perkebunan,” katanya saat dikonfirmasi media, Kamis (28/11/2024).

Kemudian industri aneka manfaat hasil hutan juga berpeluang bagi pelaku industri furniture, perkebunan, dan hulu agro.

Serta industri dari energi alternatif berbahan dasar nabati. Nantinya raperda inibisa melahirkan rangkaian kebijakan pemerintah yang berdampak pada beragam produk industri.

“Caranya dengan penyediaan kebutuhan infrastruktur logistik misal jalan, pelabuhan, dan kawasan industri,” tuturnya.

Lonjakan Penduduk

Heru menjelaskan, pembangunan industri prioritas pangan dan hulu agro sebenarnya disiapkan untuk strategi menopang IKN. Dia mengakui, lonjakan penduduk akibat aktivitas IKN akan diiringi dengan kebutuhan pangan dan rumah tangga lainnya.

Sehingga dengan geliat industri pangan dan industri hulu agro, harapannya kebutuhan pangan di kawasan IKN akan terpenuhi.

“Industri pangan yang cukup kuat di Balikpapan saat ini industri pengolahan tepung dan produk turunannya,” tuturnya.

Industri ini kuat karena melihat pasokan bahan baku yang berasal dari Balikpapan saja hampir 14 ribu ton per tahun sejak 2020. Lalu ada industri pengolahan minyak nabati dan produk aplikasinya juga bisa memenuhi kebutuhan kawasan IKN.

Melihat ada aktivitas perusahaan pengelolaan sawit di Kawasan Peruntukan Industri (KPI) Kariangau.

Begitu pula untuk industri tahu tempe yang menjadi karakteristik Sentra Industri Kecil Somber (SIKS). Penguatan eksistensi kawasan industri Somber dan Teritip yang dominasi oleh industri kecil menghasilkan produk. ***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.