Balikpapan Pecahkan Rekor MURI, Pelajar dan Guru Hasilkan 581 Karya, Jadi Kota Literasi
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Kota Balikpapan berhasil memecahkan rekor MURI setelah guru dan pelajar menghasilkan ratusan karya yang telah dibukukan. Penyerahan rekor MURI dilakukan pada Puncak Festival Literasi Balikpapan 2023 di Gedung Kesenian.
“Dimana para guru membuat buku antologi yang berisi puisi, cerpen (pelajar) dan lain sebagainya dan itu di rangkum menjadi satu dan dibukukan sehingga terhimpun 581 buku antologi,” ujar Direktur Marketing MURI, Awan Rahargo, Kamis (18/04/2024)
“Ini merupakan catatan sebagai yang terbanyak di Indonesia dan telah memenuhi kriteria MURI. Dimana dalam salah satu rangkaian acaranya ini memecahkan rekor MURI,”
“Sebagaimana contoh, misalnya gerakan membaca oleh peserta pelajar yang terbanyak, seperti itu. Itu juga catatan rekor MURI. Tapi kalau lebih lebih ke kumpulan buku-buku atau karya buku-buku antologi kalangan dari siswa dan para guru,“
Bertepatan dengan pemecahan rekor MURI tersebut, Kota Balikpapan disematkan menjadi Kota Literasi. Dimana Festival Literasi Balikpapan 2023 tersebut digelar untuk yang ketiga kalinya tahun ini.
BACA JUGA :
“Dimana dari hasil program literasi itu sendiri menghasilkan salah satu karya prestasi-prestasi dari para siswa dan guru. Olehnya MURI mencatatnya sebagai rekor hari,” ujarnya.
Harapannya, kedepan dengan pemecahan rekor MURI tersebut akan mendorong gerakan literasi di seluruh Indonesia. “Tentunya ini sebuah harapan bagi MURI untuk mendorong gerakan literasi,” ujarnya
Dia mengungkapkan, berbagai daerah di Indonesia juga memiliki program literasi, meski berbeda-beda. Namun dari hasil karya yang dihasilkan oleh pelajar dan guru, Balikpapan yang terbanyak.
“Tentunya kota-kota lain ada program literasi juga, tapi dengan bentuk yang berbeda. MURI memang mencatat lebih kepada peristiwa sesuatu yang terbanyak yaitu kegiatan literasi,” ujarnya.
“Dan harapan kedepan kita sebagai anak bangsa untuk bisa mengupayakan lebih maksimal lagi tentang gerakan-gerakan literasi dan sejenisnya.”
BACA JUGA