Balikpapan Tak Mendatangkan Sapi Dari Jawa
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan tak pernah mendatangkan sapi dari Pulau Jawa. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan Sri Wahyuningsih
Dia mengatakan, selama ini sapi yang masuk ke Balikpapan maupun daerah lain di Kaltim berdasarkan rekomendasi Pemerintah Provinsi. Karena perijinannya dikeluarkan Pemerintah Provinsi.
“Jadi yang memberikan rekomendasi sapi itu masuk Dinas Peternakan Provinsi, kan perijinannya disitu,” ujarnya kepada inibalikpapan, Rabu (20/03/2024).
Menurutnya, selama ini Pemerintah Provinsi hanya merekomendasikan sapi-sapi dari Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara. Karena sapi dari Pulau jawa selama ini berpotensi terkena penyakit.
“Yang saya tahu selama ini Pemerintah Provinsi tidak merekomendasikan untuk sapi yang dari Jawa karena postensi terkena (penyakit) itu (tinggi),” ujarnya
“Jadi sapi yang didatangkan rata-rata dari Sulawesi, Bali, NTT, NTB. Kayak punya Bapak (Wali Kota) itu sapi dari Sulawesi Barat,”
Baca juga :
MELALUI PEMERIKSAAN KETAT
Dia juga memastikan sapi-sapi yang masuk ke Balikpapan melalui pemeriksaan yang ketat. Sehingga dia memastikan sapi-sapi di Balikpapan aman. “Kalau screening, tetap ada,” ujarnya.
Kata dia, selama ini peternak sifatnya hanya penggemukan, tidak pengembangbiakan. Karena untuk memenuhi kebutuhan saat hari raya diantaranya lebaran haji.
“Jadi peternak kita bukan menggembangbiakan tapi menggemukan, untuk penetingan lebaran haji, nanti lebaran haji dijualnya itu. Sama kebutuhan lebaran sama dari luar, sama daging beku,” ujarnya.
Seperti diketahui, Belum lama ini, Pemerintah menemukan spora antraks dari Dusun Kayoman, Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, belum lama ini. Dinas setempat melakukan vaksinasi terhadap ternak sapi yang dikembangkan warga Gunung Kidul.
BACA JUGA