Bandara Internasional Dhoho Kediri Ditargetkan Beroperasi Awal 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau lkalibrasi atau verifikasi bandara / Kemenhub

KEDIRI, Inibalikpapan.com – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan, Bandara Internasional Dhoho Kediri akan beroperasi secara komersial pada awal tahun 2024.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi telah meninjau langsung kesiapan bandara diantaranya kalibrasi atau verifikasi bandara yang tengah dilakukan.

“Kalibrasi adalah tahap awal dari assesment suatu bandara, yang akan dilanjutkan dengan sejumlah assessment lainnya terkait keselamatan dan keamanan penerbangan,” ujar Menhub dikutip inibalikpapan.com

Menhub menjelaskan, pada minggu depan akan dilakukan pra operasi Bandara Dhoho dengan mengadakan tes take off landing beberapa pesawat.

“Setelah seluruh assessment selesai, kami akan mengeluarkan rekomendasi yang akan ditindaklanjuti oleh pihak pengelola bandara,” ucapnya.

Setelah semua rekomendasi ditindaklanjuti, kemudian pengajuan dari pihak maskapai untuk melayani penerbangan dari dan ke Bandara Dhoho. Kemudian, akan ditetapkan maskapai serta rutenya oleh Kemenhub.

“Bandara Dhoho ditargetkan bisa beroperasi secara komersial pada akhir Januari atau Februari 2024,” tutur Menhub.

Bandara Dhoho dengan runawy sepanjang 3300 meter dan lebar 45 meter yang dapat didarati segala jenis pesawat. Diyakini akan memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan pariwisata Kediri.

“Jawa Timur adalah provinsi dengan jumlah penduduk terbesar kedua di Indonesia dan memang dibutuhkan bandara yang ada di sisi Selatan,” ujarnya

“Kami sudah akan memberikan izin penerbangan umroh haji di bandara ini, Di sekitar bandara ini juga sudah memiliki fasilitas penunjang seperti, hotel dan fasilitas lainnya,”

Kemudian, Menhub memberikan apresiasi kepada PT Surya Dhoho Investama (SDHI), anak usaha dari PT Gudang Garam, yang telah berinvestasi untuk membangun Bandara Dhoho Kediri, dengan total investasi mencapai Rp 13 Triliun.

“Ini adalah proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) unsolicited (pemrakarsa dan pendanaan dari pihak swasta/non APBN) pertama di Indonesia, yang dari awal kita desain bersama-sama sampai selesai,” ujarnya “Ini adalah satu contoh bahwa Indonesia memiliki pihak swasta yang punya komitmen untuk membangun konektivitas di Indonesia. Ini juga bisa jadi contoh swasta yang lain untuk berinvestasi di bandara,” kata Menhub.

Pada tahap awal, saat ini Bandara Dhoho memiliki kapasitas terminal 1,5 juta/tahun. Pembangunan tahap 2, kapasitas akan meningkat mencapai 4,5 juta penumpang/tahun, dan kapasitas ultimate mencapai 10 juta penumpang/tahun. Nantinya, Bandara ini akan dikelola oleh PT Angkasa Pura I (AP I).

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.