Bangun Bendali Hulu Sungai Ampal, Upaya Pemkot Atasi Banjir di Balikpapan
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Salah satu misi dari Wali Kota Balikpapan yakni untuk penanganan banjir, untuk itu melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan sudah mengagendakan beberapa program penanganan banjir salah satunya mempercepat penanganan Daerah Aliran Sungai (DAS) ampal.
Kepala DPU Kota Balikpapan, Andi Yusri Ramli mengatakan, salah satu penanganan banjir di Balikpapan ada di daerah aliran DAS ampal, salah satunya dengan pembangunan bendali hulu sungai ampal dan normalisasi alirannya.
“Bendali tersebut dibuat dengan syarat lahannya harus selesai dulu dibebaskan, tinggal nanti Balai Wilayah Sungai yang akan membangunkan fisiknya,” ujar Andi Yusri Ramli kepada media, Jumat (5/11/2021).
Yusri mengatakan, dari alokasi anggaran Rp 5 miliar dalam APBD Perubahan 2021 sebagian anggaran untuk pembebasan lahan Bendali Hulu Sungai Ampal dan pembebasan lahan milik H Kastani dekat jembatan PDAM.
“Sisanya Rp 3 miliar akan dipakai untuk yang pembebasan Bendali Hulu Sungai Ampal,” aku Yusri.
Menurutnya, bahwa untuk pembebasan lahan merupakan tanggungjawab Penkot Balikpapan. Sedangkan pembangunan fisik merupakan tanggungjawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumaahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Samarinda.
“Karena Bendali Hulu Sungai Ampal itu desain Bendalinya sudah dibuat BWS, tinggal bebaskan lahannya,” ujarnya
Kata dia, pembangunan fisik bendali tergantung pembebasan lahan. Sehingga kini tengah dipercepat. Namun anggaran yang dibutuhkan cukup besar untuk keseluruhannya. Lahan yang dibutuhkan minimal 10 hektare yang lokasi berada di sebelah Pasar Segar masuk Kecamatan Balikpapan Tengah Kelurahan Sumber Rejo.
“Kalau untuk lahannya katakanlah kalau Rp 1 juta per hektar, berarti Rp 100 miliar tapi itu kisaran kasar. Tapi tentu nanti penghitungannya memakai appraisal,” akunya.
Lahan yang disiapkan sekitar 10 hektar dan bisa bertambah jika memang dibutuhkan, ini juga melihat kemampuan anggaran keuangan Pemkot Balikpapan.
“Upaya lainnya pengerukan sedimen tanah yang berada di DAS ampal yakni didekat Jembatan Zurich dan Jembatan PDAM,” kata Yusri.
Adapun program lainnya yakni perbaikan saluran drainase yang berada di Global Sport, yang menggunakan sistem multiyers dan akan dimulai pada 2022 nanti.
“Kalau yang global itu satu paket, mulai dari peninggian badan jalan, pemasangan gorong-gorong, dan perbaikan dan pelebaran drainase dari Global sampai dengan perumahan Wika,” jelasnya.
“Anggaran yang dibutuhkan untuk multiyers yakni Rp 150 miliar juga termasuk pengerukan sedimen di aliran sungai ampal,” tutupnya.
BACA JUGA