Bangun Embung, Upaya DP3 Atasi Dampak El Nino
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan peduli nasib petani lokal.
Pasalnya, dengan pengaruh fenomena El Nino telah merambah sektor pertanian daerah.
Dimana El Nino fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya, yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.
Fenomena itu membuat iklim untuk sebagian besar wilayah Indonesia memasuki masa kekeringan.
“Untuk program yang berjalan dalam APBD P (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan, Red) tahun 2023, kami berupaya mengatasi kekeringan di kawasan pertanian,” ujar Kepala DP3 Kota Balikpapan Sri Wahyuningsih, Selasa (31/10/2023).
Lebih lanjut Yuyun, karib dia disapa menyebut bahwa kekeringan yang diderita sektor pertanian cukup memengaruhi nasib petani.
Sebab proses penanaman kembali setelah panen, sulit dilakukan karena dikhawatirkan kekurangan air irigasi persawahannya.
“Makanya kami beri bantuan. Misalnya dengan pengadaan pembangunan embung untuk para petani yang terindikasi kerawanan kekeringan,” ulasnya.
Ia mengungkapkan, petani lokal Kota Balikpapan cukup sporadis. Tidak hanya terpusat di Balikpapan Timur, namun juga ada petani lokal di Balikpapan Utara yang terdampak kekeringan.
“Petani kami menyebar di daerah Balikpapan Utara dan Balikpapan Timur,” katanya.
Fenomena El Nino masih akan bertahan pada level moderat hingga bulan Desember 2023 – Januari 2024.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi El Nino moderat akan berakhir di Februari 2024. Tahun depan pada bulan Maret, El Nino masih ada tapi sudah lemah semakin menuju netral.
Di saat bersamaan, Indian Ocean Dipole (IOD) positif diperkirakan akan bertahan hingga akhir tahun 2023.
Meskipun grafiknya kecenderungannya menurun, (El Nino) pada level moderat hingga bulan Desember, Januari, Februari 2024,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati
El Nino adalah fenomena pemanasan suhu muka laut di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur.
Pemanasan ini menyebabkan pergeseran pusat pertumbuhan awan dari wilayah Indonesia ke wilayah Samudra Pasifik Tengah dan Timur. Akibatnya, curah hujan di Indonesia menurun.
Ketika El Nino mulai berakhir, suhu muka laut di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur akan mulai mendingin.
Hal ini menyebabkan pusat pertumbuhan awan kembali bergeser ke wilayah Indonesia. Akibatnya, curah hujan di Indonesia akan meningkat.
Dwikorita mengatakan, hujan lebat bisa menjadi menjadi salah satu tanda berakhirnya El Nino. Namun demikian, perlu diingat bahwa hujan lebat tidak selalu merupakan tanda berakhirnya El Nino.
Hujan lebat juga dapat terjadi karena faktor lain, seperti monsun atau La Nina. Namun, perlu diingat bahwa hujan lebat tidak selalu merupakan tanda berakhirnya El Nino. Hujan lebat juga dapat terjadi karena faktor lain, seperti monsun atau La Nina.
Untuk memastikan apakah El Nino telah benar-benar berakhir, perlu dilakukan analisis data cuaca dan iklim secara menyeluruh.
BACA JUGA