Banjarmasin Tuan Rumah Festival Ekonomi Syariah Indonesia Timur
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Bank Indonesia kembali menggelar Festival Ekonomi Syariah (FESyar). Kali ini digelar di Banjarmasin, 12-14 September 2019. Acara yang ketiga kalinya digelar itu, guna mendorong ekonomi syariah.
“Penunjukan Kalimantan Selatan sebagai tuan rumah Fesyar Kawasan Timur Indonesia (KTI) 2019 tidak luput dari akar sejarah Kalsel sebagai salah satu pusat penyebaran Islam di tanah air,” ujar Kepala Kantor Perwakilan Banjarmasin, Herawanto.
Dipilihnya Banjarmasin sebagai tuan rumah Fesyar Kawasan Timur Indonesia 2019 karena daerah tersebut memiliki potensi besar untuk mengembangkan ekonomi syariah sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru.
Apalagi Kalimanyan Selatan juga memiliki jumlah penduduk muslim sebanyak 3,5 juta jiwa atau 96,7 persen dari total populasi penduduk. Festival ekonomi syariah merupakan bukan suatu konsep yang secara eksklusif yang hanya ditujukan umat Islam.
Ekonomi keuangan syariah merupakan konsep yang inklusif yang secara aktif melibatkan lapisan masyarakat dalam menggerakkan roda perekonomian. Seluruh prinsip dasar ekonomi syariah mengakomodir seluruh kegiatan ekonomi tanpa memandang suku, agama dan ras (Sara).
“FESyar juga untuk mewujudkan ketahanan ekonomi dari grass-root level, kami juga melakukan pengembangan ekonomi syariah melalui pendekatan pengembangan kemandirian ekonomi pesantren,” ujarnya
“Harapannya menjadi pendorong bagi berkembangnya ekonomi syariah sebagai salah satu motor utama sumber pertumbuhan ekonomi baru dan mamppu meningkatkan kesejahteraan masyarakat KTI,”
Peserta Fesyar KTI 2019 terdiri dari sejumlah provinsi yakni Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua yang mengikutsertakan 19 perwakilan Bank Indonesia. Termasuk Balikpapan.
Baklikpapan akan membawa ponpes Asy-Syifa ikut dalam lomba nasyid, wirausaha muda syariah diwakilkan oleh Peyek Kampoeng Timur, dan mempromosikan batik Tunjung Langit maupun batik An-Niera pada KTI 2019
“Pada fesyar KTI tersebut Balikpapan membawa empat sektor business matching yaitu bidang pangan, industri pengolahan, kontruksi, ibadah haji dan wisata religi,” ujar Kepala Kantor Perwakilan BI Balikpapan, Bimo Epyanto.
Dia menambahkan, business matching adalah ajang mempertemukan pelaku usaha, investor, pembiayaan dan berbagai pihak yang terkait untuk memperoleh kesepakatan bisnis yang sesuai dengan model usaha syariah.
“Dalam business matching ini juga pelaku usaha akan melihat peluang usaha dan membuka investor lain untuk melirik potensi yang ada. Sehingga pada KTI Fesyar nanti angka akan bergerak untuk mencapai kesepakatan,” ujarnya.
BACA JUGA