Bank Danamon Catat Pertumbuhan 11 Persen
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Bank Danamon catat pertumbuhan 11 persen untuk kredit dan trade finance menjadi Rp 148 triliun pada semester pertama tahun 2019 dibandingkan setahun sebelumnya.
Bank ini juga mencatatkan pertumbuhan di sisi simpanan. Untuk giro dan tabungan (Current Account Savings Accounts/CASA) naik 8 persen, sementara Deposito naik 16 persen dibandingkan setahun sebelumnya.
Di semester pertama tahun 2019, Bank Danamon membukukan laba bersih setelah pajak (net profit after taxes/NPAT) sebesar Rp 1,8 triliun.
Regional Head SND Kalimantan PT. Bank Danamon Indonesia Tbk, Eka Dinata memaparkan saat ini Danamon resmi dimiliki MUFG sebesar 94,1 persen sekaligus telah bergabung secara hukum dengan Bank Nusantara Parahyangan (BNP).
Dengan MUFG sebagai pemegang saham pengendali tunggal, Bank mendapatkan manfaat dari jaringan nasabah global serta pengalaman internasional MUFG, untuk melengkapi keunggulan dan jaringan Danamon di Indonesia.
“Fokus Bank dalam beberapa inisiatif penting di semester pertama tahun 2019 telah membantu kami untuk mempercepat pertumbuhan kredit. Tuntasnya proses penggabungan dan investasi MUFG di Danamon juga membuka peluang baru dan kolaborasi untuk Danamon yang baru dan lebih kuat,” katanya saat memberikan keterangan di Kantor Cabang Balikpapan, Kamis (1/8/2019).
Pertumbuhan Portofolio Kredit di Segmen Kunci. Di semester pertama tahun 2019, kredit Consumer Mortgage tumbuh 28 persen menjadi Rp 8,8 triliun secara setahunan. Sementara kredit di segmen Enterprise Banking yang terdiri dari segmen Perbankan Korporasi, Perbankan Komersial dan Institusi Keuangan atau EB & FI naik 15 persen menjadi Rp 44,3 triliun.
Untuk segmen Perbankan UKM juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 15% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 35,0 triliun.
Untuk pembiayaan kendaraan bermotor, Adira Finance tumbuh 12 persen secara setahunan menjadi Rp 53,9 triliun pada semester pertama 2019. Pertumbuhan yang sehat ini didukung oleh pembiayaan kendaraan roda dua dan roda empat yang tumbuh masing-masing sebesar 13 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Pertumbuhan sangat sehat didukung pembiayaan kendaraann roda dua dan roda empat. Sementara untuk gadget atau elektronik ada tumbuh tapi divisi lain. Namun roda dua dan roda sangat signifikan,” ungkapnya.
Di luar perbankan mikro, total portofolio kredit dan trade finance tumbuh 14% menjadi Rp 147,1 triliun secara setahunan.
Selain itu, Eka Dinata menambahkan bank terus meningkatkan penerapan prosedur pengelolaan risiko dan manajemen kualitas aset yang pruden, melalui proses underwriting, monitoring, collection dan recovery kredit yang disiplin.
“Rasio kredit bermasalah atau NPL tercatat di posisi 3,2 persen dibandingkan 3,3 persen di akhir semester pertama tahun 2018. Sedangkan rasio biaya kredit (Cost of Credit Ratio) juga membaik di posisi 2,5 persen dibandingkan 2,6 persen setahun sebelumnya,” tutupnya.
BACA JUGA