Banyak Aset Pemkot Balikpapan Tak Bersertifikat

Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Suwanto / inibalikpapan

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Aset milik Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan ternyata hingga kini belum tercatat dengan baik. Bahkan banyak yang belum bersertifikat.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi II DPRD Kota Balikpapan Suwanto usai rapat dengar pendapat (RDP) dengan Badan Keuangan Aser Daerah (BPKAD) pada Jumat (05/04/2024) kemarin.

“Ternyata tidak banyak yang telah bersertifikat,” ujar Suwanto kepada awak media.

Namun sayangnya, Suwanto tak mengetahui berapa banyak asset milik Pemkot Balikpapan yang belum mengantongi sertifikat maupun yang belum tercatat. Karena akan sangat rawan.

Karenanya, politisi PDIP ini meminta BPKAD untuk menyelesaikan laporan pencatatan asset tersebut tahun ini. Termasuk meminta pengawasan ketat terhadap asset yang ada.

“Pencatatan aset, tahun 2024 harus selesai. Kalau angka totalnya sekitar Rp10 triliun,” ujarnya

BACA JUGA :

Pasalnya, sangat rawan berpindah tangan atau bersengketa jika digugat. Kondisi itu akan sangat merugikan. “Kita belum tahu (berapa lahan dan bangunan), Kita minta secara laporan,” ujarnya.

PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

Dalam kesempatan itu Suwanro juga menyoroti terkait realisasi pajak bumi dan bangunan (PBB). Karena banyak masyarakat yang justru belum menyetorkan PBB karena kurang sosialisasi.

“Mungkin sosialisasinya yang kurang, karena banyaknya pajak PBB yang belum bisa dibayarkan masyarakat. Mungkin masyarakat banyak belum tahu, atau suratnya belum nyampe,” ujarnya

Karenanya dia mendorong Badan Pengelola Pajak Daerah dan Rektribusi (BPPDR) untuk mengencar melakukan sosialisasi sehingga realisasi PBB bisa mencapai target.

“Karena realisasi PBB akhir tahun 2023 sekitar 96 persen, dan tahun ini targetnya 100 persen,” ujarnya

Selain itu kata dia, ada beberapa nilai objek pajak (NOP) yang tidak terbit karena belum setor PBB. “Makanya perlu disosialisasikan lagi, karena kita juga ikut mengawasi,” ujarnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.