Batuk Karena Pneumonia Wajib Dapatkan Penanganan Medis

Batuk Pneumonia
Batuk karena pneumonia tak bisa gunakan home remedy karena perlu penanganan medis (Pixabay)

VIRGINIA, inibalikpapan.com –  Apakah saat ini Anda tengah khawatir terserang pneumonia karena derita batuk berat dan berkepanjangan?

Batuk mungkin terkesan biasa selama seminggu terakhir dimana angin berhembus cukup kencang seiring cuaca panas ekstrem di Indonesia.

Namun, jika seseorang batuk dengan gejala gangguan pernapasan lain serta semakin parah atau berlangsung lama, bisa jadi batuk tersebut mengarah pada pneumonia.

Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang menyebabkan kantung udara terisi cairan inflamasi , sehingga sulit bernapas, jelas Raj Dasgupta, MD, dokter bersertifikat ABIM dan peninjau medis untuk National Council on Aging, Virginia, AS.

Dr. Dasgupta jelaskan beberapa jenis pneumonia yakni:

Pneumonia bakteri, yang paling umum dan sering disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae; Pneumonia virus, biasanya terkait dengan flu atau virus lainnya; dan Pneumonia jamur, yang lebih umum terjadi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah

Selain bentuk pneumonia yang menular, ada juga pneumonia aspirasi, yang terjadi ketika makanan atau cairan masuk ke paru-paru, katanya.

Cara Penyebaran Batuk Karena Pneumonia

Banyak bentuk pneumonia yang menular dimana infeksi sekunder sebagai penyebabnya. Artinya, orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara menularkan kepada orang dekat dirinya.

Ia mengirimkan droplet pernapasan ke udara yang dapat terhirup oleh orang-orang di dekatnya, jelas Dr. Dasgupta.

Lalu, ada juga penyebab penularan yang kurang umum tetapi tetap potensial yaitu menyentuh benda atau permukaan yang terdapat kuman di atasnya lalu menyentuh hidung atau mulut Anda.

“Gejala pneumonia dapat bervariasi dari ringan hingga berat dan sering kali tumpang tindih dengan kondisi lain,” kata Dr. Dasgupta.

Ia mengatakan gejala pneumonia yang paling umum meliputi batuk parah, demam, menggigil, dan sesak napas.  Gejala pneumonia yang lebih samar juga dapat muncul seperti kelelahan atau nyeri dada.

Khususnya dalam kasus pneumonia bakteri, ini cenderung berupa batuk berdahak dengan dahak berwarna kuning atau hijau, kata Robert Biernbaum, DO, Kepala Petugas Medis di WellNow Urgent Care. Nyeri tubuh juga bisa menjadi gejala pneumonia, tambahnya.

“Jika Anda mencoba mencari tahu apakah Anda menderita pilek, flu atau pneumonia, perhatikan hal-hal seperti demam tinggi yang terus-menerus. Atau batuk yang mengeluarkan lendir berwarna atau berdarah dan kesulitan serius untuk bernapas. Semua itu merupakan tanda-tanda pneumonia yang lebih parah,” saran Dr. Dasgupta.

Meskipun ada gejala umum pneumonia, sering kali, seseorang tidak akan menunjukkan diagnosis infeksi yang jelas dan pasti, kata Gregory Eisinger, MD, spesialis Paru, Perawatan Kritis, dan Kedokteran Gawat Darurat di The Ohio State University Wexner Medical Center.

Pemeriksaan fisik dapat mengungkapkan bunyi berderak saat mendengarkan paru-paru. Selain itu ada juga peningkatan denyut jantung, laju pernapasan, atau saturasi oksigen rendah yang dapat mengindikasikan pneumonia, kata Dr. Eisinger.

Rontgen dada biasanya mengungkapkan area keputihan abnormal yang terbatas pada daerah tertentu di paru-paru, tambahnya.

Apakah Batuk Karena Pneumonia Berbahaya?

Dalam kasus tertentu, pneumonia dapat menyebabkan komplikasi kesehatan lebih lanjut dan bahkan mengancam jiwa.

Tingkat keparahan pneumonia bergantung pada jenis infeksi, usia, dan kesehatan secara keseluruhan, kata Dr. Dasgupta.

Orang dewasa yang lebih tua dan orang dengan masalah kesehatan lain mungkin berisiko lebih tinggi dan harus menemui dokter jika mereka mencurigai adanya pneumonia.

Pneumonia dapat cukup ringan untuk pulih di rumah dalam beberapa hari atau minggu.

Atau bisa jadi cukup serius hingga memerlukan rawat inap jika menyebabkan kesulitan bernapas, sepsis, atau cairan di sekitar paru-paru, jelasnya.

Anda harus mencari pertolongan medis jika gejala Anda bertambah parah, Anda kesulitan bernapas, merasakan nyeri dada terus-menerus, demam tinggi, merasa bingung, atau jika gejala Anda tidak membaik setelah beberapa hari, saran Dr. Dasgupta.

Hal ini terutama berlaku jika Anda sedang dirawat dengan antibiotik dan tetap tidak merasa lebih baik.

Pneumonia adalah infeksi yang perlu intervensi medis dan tak ada home remedy.   Jika Anda menderita pneumonia, penting untuk tetap berpegang pada rencana perawatan Anda dan tetap berhubungan dengan dokter Anda tentang masalah apa pun.

Meski begitu, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan di rumah agar merasa lebih baik, kata Dr. Dasgupta.

“Minum banyak cairan seperti air dan teh herbal agar tetap terhidrasi. Pastikan cukup istirahat,” katanya. “Gunakan humidifier untuk membantu pernapasan. Juga obat pereda nyeri dapat meredakan demam atau nyeri. Mengonsumsi makanan sehat seperti buah-buahan dan sayuran juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.”

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.