Begini Cerita Soal Penolakan Warga Baltim Embarkasi Haji Jadi Tempat Isolasi Mandiri
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menceritakn kronologis penolakkan sebagian warga Balikpapan Timur (Baltim) terkait rencana Embarkasi Haji Batakan dijadikan tempat isolasi mandiri pasien positif coid-19 yang gejala ringan maupun tanpa gejala.
“Ternyata yang ikut nolak ada juga karyawan di Embarkasi Haji itu, ada juga yang jadi Provokatornya,” ujar Rizal disela-sela kegiatan Donor Darah Sukarela yang digelar Plang Merah Indonesia (PMI), Minggu (09/08).
Rizal mengatakan, bahwa ketika Embarkasi Haji Batakan menjadi tempat isolasi mandiri semua pelayanan akan diambil alih Gugus Tugas maupun Dinas Kesehatan untuk penanganannya. Karena tidak ada satu pun petugas embarkasi Haji yang akan melayani pasien covid-19.
“Nanti sudah ada petugasnya. Dia kira dia yang akan bertugas,” ujarnya.
Rizal juga menceritakan, warga lain yang jugaikut menolak Embarkasi Haji Batakan karena tidak mengerti. Karena bukan hanya Embarkasi Haji Batakan, tapi Embarkasi Haji di daerah lain juga menjadi tempat penanganan pasien covid, diantaranya di Jakarta, Surabaya maupun Banjarmasin.
“Dia bilang lagi Embarkasi Haji itu tempat ibadah, saya bilang salah besar kalau Embarkasi Haji Balikpapan satu-satunya tempat yang dijadikan rumah sakit darurat covid-19 yang dio Pondok Gede Jakarta aman. Penanganan covid-19 juga penanganan ibadah,” ujarnya
“Jadi orang itu begitu mudah justifikasi , dia bilang lagi Undang-undang Kesehatan wajib melindungi warganya kenapa dikirim penyakit ke Balikpapan Timur. Justru kita menyiapkan Embarkasi Haji itu untuk menyelamatkan masyarakat,”
Rizal mengungkapkan, sejumlah warga yang rumahnya berdekatan dengan rumah sakit yang menangani pasien covid-19 juga tidak ada yangh tertular. “Tidak ada satu pun yang tertular gara-gara rumah sakit yang tertular adalah orang-orang yang tidak melaksanakan protokol kesehatan,” ujarnya.
Embarkasi Haji Batakan menjadi tempat isolasi mandiri, sebagai upaya untuk mencegah penularan covud-19 meluas. Karena sesuai Peraturan Menteri kesehatan yang baru pasien yang terkonfirmasi positif tanpa gejala tidak harus dirawat di rumah sakit hanya menjalani isolasi mandiri
“Saya bilang kalau pemerintah daerah mau cuek bisa karena petunjuk Kementerian Kesehatan yang baru mereka yang OTG tidak perlu lagi dirawat di rumah sakit, silahkan isolasi mandiri di rumah masing-masing mau kena keluargamu ya silahkan, mau kena orangtuamu ya silahkan, apa itu yang kita harapkan,” ujarnya
“Karena kita ini gak ada rumah yang bisa ditinggali satu orang saja, rata-rata rumah kita kamarnya 2-3 orang dan pasti kita tidak disiplin, kalau isolasi mandiri di rumah. Pasti komunikasi keluarga, dengan ibu dengan istri anak, cepat sekali penularannya. Karena itu kita berinisitif embarkasi Haji bisa kita manfaatkan,”
Namun lanjutnya, setelah dijelaskan, baru akhirnya warga mau menerima. Karena sempat mengusulkan agar dirawat di hotel. Kenapa gak di kota-kota banyak hotel , orang kalau sudah tidak mau macam-macam cari alasan. Kemarin setelah dijelaskan baru mengerti,” ujarnya.
BACA JUGA