Begini Protokol Kesehatan Ibadah Natal, Jemaat Rentan Disarankan Ibadah Virtual

Andi Sri Juliarty

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Satgas Penanganan Covid-19 Kota Balikpapan mengeluarkan imbauan terkait protokol kesehatan pada pelaksanaan ibadah Natal. Untuk mencegah penularan covid-19 yang kian memprihatinkan.

“Kewaspadaan kita untuk perayaan Natal pertama tetap menerapkan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencucui tangan,” ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty.

Dia mernyarahkan bagi yang merayakan ibadah Natal di Gereja juga menggunakan face shield, tidak hanya masker. Mengingat ibadah Natal juga banyak menaikkan puji-pujian. Sehingga harus ada double protec yang dilakukan.  

“Namun kami sarankan bagi yang merayakan ibadah di Gereja menambah dengan face shield. Jadi masker ditambah dengan facesheld karena kita ketahui ibadah Natal banyak bernyanyi jadi kita usahakan double protec,” ujarnya

Kemudian kelompok yang rentan diantaranya ibu hamil, lansia dan anak-anak disarankan untuk beribadah secara virtual. Begitupun jemaat yang memiliki penyakit komorbit juga disarankan mengikuti ibadah secara virtual.

“Kemudian yang kedua, jamaah yang rentan yaitu lansia, ibu hamil dan anak-anak kami sarankan beribadah secara virtual. Karena hampir semua gereja akan merayakan ibadah secara virtual, jadi ada pilihan,” ujarnya

“Jemaat yang punya penyakit komorbit, jantung, hipertensi, diabetes, jantung, pernah stroke, penyakit autoimun, juga agar mnengikuti ibadah natal secara virtual’,”

Lalu jemaat yang hasil swab PCRnya belum keluar juga disarankan mengikuti ibadah secara virtual. “Karena itu jika hasil lab belum keluar sampai hari ibadah, kami mohonkan juga mengikuti ibadah virtual saja,” ujarnya.

Begitupun jemaat yang kontak erat dengan pasien positif covid-19 juga diminta mengikuti ibadah secara virtual. Termasuk juga yang tengah menunggu jadwal pemeriksaan atau swab PCR ataupun dalam proses tracing.

“Kemudian jemaat yang sedang dalam proses tracing karena merupakan kontak erat dari orang yang positif, atau sedang menunggu jadwal pemeriksaan kami sarankan mengikuti ibadah secara virtual,” ujarnya

Bagi yang baru tiba atau melakukan perjalanan dari daerah zona merah covid-19 juga diminta mengikuti ibadah secara virtual. Karena Balikpapan belum menerapkan wajib PCR bagi pendatang atau pelaku perjalanan.

“Jemaat yang baru tiba dari daerah zona merah, mungkin KTP luar daerah atau warga kita. Karena masuk Balikpapan belum memberlakukan swab PCR dan rapid test antigen maka kami sarankan untuk mengikuti ibadah virtual saja,” ujarnya.

Pihak Gereja juga diminta untuk memperhatikan ventilasi ruangan agar dibuka. Kursi diatur berjarak minimal 1,5 meter dan durasi ibadah maksimal 2 jam. Menaikkan puji-pujian juga tetap harus dibatasi.

“Mohon memperhatikan ventilasi gereja agar dibuka kemudian durasi kegiatan masksimal 2 jam, jarak kursi , satu sama lain 1,5 meter dan terakhir kegiatan menyanyi boleh tapi dibatasi,” ujarnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.