Begini Respon Kadin dan Apindo Soal WFH Bagi Pekerja dengan Komorbit, Wanita Hamil dan Menyusui
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Ketua Umum Kadin, Arsjad Rasjid, menyatakan mendukung seluruh program pemerintah dalam mengatasi penanganan covid-19 yang kini melonjak.
Termasuk diantaranya mengizinkan karyawannya yang memiliki riwayat penyakit bawaan (komorbit), wanita hamil dan menyusui bekerja dari rumah atau work from home (WFH)
“Kami percaya sekali bahwa untuk memulihkan ekonomi, kita harus membangkitkan kesehatan terlebih dahulu,” ujarnya.
Namun, Arsjad meminta pemerintah agar izin operasional industri padat karya tetap dipertahankan. Walau roda ekonomi berjalan dengan lambat. Namun dianggap lebih baik
Senada Kabid Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Harijanto juga meminta pemerintah mempertahankan industri padat karya.
Menurutnya,, Apindo tidak mempersoalkan jika terjadi pengurangan 50 pada staf produksi atau pabrik dan 10 persen untuk staf office atau pelayanan administrasi perkantoran sebagaimana instruksi yang dikeluarkan Mendagri Nomor 18 Tahun 2021.
Ia menekankan hal tersebut untuk mencegah kebingungan pelaku usaha yang berada di lapangan karena munculnya tafsir atas instruksi tersebut bahwa yang dimaksud 50 persen itu produksinya, bukan staf produksinya.
“Karena kalau produksinya yang berkurang 50 persen, kalau berkurang sampe segitu, maka tidak berjalan sama sekali, semua pabrik bisa gulung tikar ,” ujarnya
“Karena industri garmen, industri sepatu yang padat karya itu prosessnya ban berjalan. Jadi tidak mungkin (produksi dikurangi sampai 50 persen), dan itu sudah diketahui oleh pemerintah,”
Lalu, karena eksport padat karya masih dizinkan sejak awal, maka para industri eksport ini sudah membuat komitmen delivery kepada pihak pembeli di luar negeri yang keadaannya sudah normal, seperti Amerika, China, dan Eropa.
“Jadi delivery itu harus tetap berjalan,” ucapnya.
BACA JUGA